Posts

Showing posts from June, 2020

"Like father like son"

Image
Maafkan, edisi fangirling lagi. Kemaren Crush upload video random keluarganya di rumahnya. Especially, kelakuan ayahnya. Saya belum kepo siapa bapak dan keluarganya yang lain. Yang jelas di video ini ayahnya main gitar sambil nyanyi-nyanyi bareng dia. Iya, komen 'pantesan anaknya gini orang bapaknya gitu' adalah template. Bapaknya kayak yang keras tapi uwu gitu. Si Hyoseob tipikal anak prestatif tapi salah mulu di mata ortunya dan gak punya power buat ngelawan. Ya kayak orang normal except suara si Hyaosob yang dadadadanya aja angelic dan suara bapalnya husky gitu yang bilang 'chamna' (kalo gak salah denger dia ngomong gini, artinya semacam 'halah') aja sambil diiringi piano. Apakah mereka sehebat itu? Saya belum tau pas mereka nyanyi-nyanyian itu cover atau lagi freestyle. Apatuh namanya? Impromptu ya? Pokoknya sulit mengidentifikasjnya karena mereka terdengar chaotic-random-but-good gitu. Setelah melihat musikalitas Crush di video ini dan di

Main PetPals: Sebanding dengan Pet Society?

Image
Pada zamannya, Facebook punya banyak mainan yang seru-seru. Gak tau lah istilahnya apa. Seneng banget maininnya pokoknya waktu zamanan saya MTs… 2010an gitu. Karena sodara-sodara juga main, ya saya diracunin juga dong. Di antara beberapa game yang sempet saya mainin, yang paling berkesan itu Pet Society. Pet Society itu semacam The Sims gitu kali ya. Saya gak pernah main The Sims sih, cuma inti dari gamenya ngurus orang gitu kan? Pet Society ngurus karakter juga. Punya rumah, tetangga dan lingkungan sekitarnya. Tugasnya adalah main biar kaya lalu flexing. Wkwk. Sekitar dua tahunan yang lalu, saya iseng nyoba cek di Facebook apakah saya masih bisa main PetSo. Ternyata tidak. Cuma Farm apaa gitu yang masih bisa. Itu pun formatnya udah agak berubah, jadi banyak challenge yang saya bingung nyelesainnya gimana. Selama saya punya Android, coba cari gak pernah nemu juga. Jadii yasudahlah. Sampai suatu ketika di Twitter ada yang bahas dan bilang “versi Androidnya (PetSo) ada, namanya

Pesan masa kecil

Hampir setahun yang lalu, saya silaturrahim ke tempat Mbak Huda di Depok. Intinya saya janjian untuk diskusi, tentang pendidikan perempuan dan anak. Waktu lagi bahas pendidikan anak, beliau bilang yang intinya pengalaman masa kecil apalagi kata-kata orang tua itu membekas. Beliau pun cerita beberapa kisah hidupnya yang cukup berpengaruh ke prinsipnya yang sekarang. Pesen Uminya Mbak Huda yang beliau ceritain alhamdulillah saya catet. Keren banget soalnya. Beneran bikin malu kalo males jihad. Katanya: "Bangun tidur itu pagi-pagi, ..." Maksudnya untuk bergegas qiyamulail, subuh dan beraktivitas. "...orang yahudi itu belum bangun. Kamu buka jendela udara itu masih bersih dari orang-orang kafir" Ini sih yang greget banget. Ya kesannya kayak diskriminatif atau gimanaa gitu, dan realitanya mungkin mereka juga ada yang bangun pagi atau pagi-pagi belum tidur. Tapi poinnya adalah kesejalsan sikap sebagai muslim yang beda dengan orang yang gak yakin sama Allah dan su

Memanfaatkan waktu

Sabtu malam lalu, pengajian keluarga diisi tausiyahnya sama A Wildan, sepupu saya yang adalah seorang pengusaha alias yang punya Embracelet, sebagian Kafe Ruang Narasi dan sebagian otlet Ngikan Bogor. Cukup otoritatif lah kalo buat ngobrolin ini. Bikin saya yang mageran ini jadi teringatkan lagi, dikit. Bahasan ini beliau bridging dari salah satu bagian  Ihya Ulumuddinnya Al-Ghazali yang ada empat poin: 1. Waktu harus berlaku menggunakan struktur. Jangan dibiarkan berlalu begitu saja. 2. Rencanakan aktivitas harian di sekitar shalat lima waktu. 3. Mulailah hari sedini mungkin dan langsung mengingat Allah. Dari subuh hingga syuruq harus disibukkan dengan doa, tilawah, shalat, dan muhasabah. Siang hari mencari pengetahuan yg bermanfaat; yang mendekatkan kepada Allah dan zat-Nya. Jika tidak mampu, maka berbuat baik. Menghabiskan waktu untuk mencari nafkah (...ini saya agak lupa gimana. Maafkan heu) Hal ini sejalan dengan firman Allah swt. yang terdapat pada QS. Al-Insyirah ayat 7:

Reset

Per beberapa hari ini mulai gak produktif lagi. Lumayan banyak ups and down juga. Punya banyak niat tapi belum dieksekusi eksekusi. So, sepertinya ada baiknya untuk menetapkan ulang plan untuk bulan ini: nulis apa aja asal tiap hari. Abis karena saya kesulitan fokus belajar, akhirnya saya jadi gak nulis-nulis. Karena gak memprogram diri untuk nulis-nulis, ke yang lain juga jadi kayak yaudah. Pun waktu berlalu begitu saja. Sudah tanggal 15, senin besok udah gak Syawal lagi. Masih galau mau di Bogor apa ke Jakarta aja ya?

Brain explotion #8

Muslim di indonesia jadi apa? Saat kristenisasi di wilayah-wilayah terpencil ditakuti, apa yang muslim lain janjikan. Kaum adat punya konsep kepercayaan yang tidak dibuat istilah bakunya sementara Indonesia hanya mengakui lima agama besar untuk dicantumkan dalam KTP sebagai identitas. Jawa sebagai sentral Konsep kemajuan dan perkembangan masih matrealistis Penganut islam mencoba mencontoh nabi. Berdagang, poligami, berpolitik. Tidak bagian memperhatikan sesama, meninggikan ilmu, menafkahkan harta di jalan Allah, merendahkan hati, hidup sederhana, menjaga alam, toleransi Kita terhegemoni sistem. Menjadikan uang sebagai nilai tukar. Ketika perasaan ingin memiliki uang semakin banyak, jalan untuk mendapatkannya dengan mempolitisir harga barang. Jika cara mendapatkan uangnya dengan bekerja, jalan mendapatkan penghasilan lebihnya dengan bekerja lebih keras. Ketika hidup dimaknai untuk ibadah, kebutuhan diri mesti terpenuhi untuk dapat hidup, kita berpikir jika kebutuhan diri ter

Kupas Nanas

Image
Nanas, apalagi yang manis, adalah buah yang paling enak, apalagi kalo dirujak dan asinan. Di rumah lagi ada nanas. Tapi udah 2 hari di kulkas, belum ada yang makan. Sebelumnya saya bikin sosis asam manis dan motong seperlimaan dari nanas itu lah kira-kira. Sisa yang belum dimakan itu karena belum dikupas. Tadi sore sambil menggoreng ayam saya cobalah untuk ngupas. Selama ini saya cuma pernah makan. Belum pernah ngupas selain pas masak sosis. Waktu diolah untuk pelengkap saus asam manis, saya potong kulitnya agak dalam sampai matanya juga bersih. Untuk dimakan biasa, saya cuma pernah liat tekniknya di pasar saat lewat tukang buah dan di youtube. Saya mau coba gaya motong mata nanas yang miring-miring melingkar itu. Ternyata gak sesimpel itu. Kita harus bisa nentuin mana mata yang beneran sejajar diagonalnya. Garis pertama saya terlalu miring ke 2 titik. Tapi masih bisa dikoreksi sih. Setelah ngeberesin garis yang itu, proses motong selanjutnya jadi lebih mudah karena udah lebi

Masak Sosis Saus Asam Manis

Setelah sekian lama, akhirnya saya masak lagi. Di rumah, ibu gak pernah masak makanan barat. Masakan Indonesia aja baru lebih ngulik lagi sekarang-sekarang. Berhubung ada bahannya, jadi saya bikin sosis saus asam manis ini. Tapi ini saya banyak lupa berapa takarannya karena gak langsung nulis. Lupa foto juga. Silakan pemirsa yang menyimak postingan ini gunakan feeling Anda saja ya. BAHAN 1. Sosis, kemarin saya buat gak digoreng dulu. Kalo mau digoreng mungkin sampe sedikit berkulit aja. Kalo terlalu kering nanti dia malah jadi kisut dan alot. 2. Wortel, potong serong tipis. 3. Nanas, potong dadu kecil. Kalo gak suka gapapa. Tapi ini enak loh, manis seger. 4. Bawang bombay. 5. Bawang putih cincang. 6. Tomat. 7. Daun bawang. 8. Minyak goreng. 9. Kalo mau pedes bisa ditambah cabe atau saus cabe. Tapi saya enggak. Saus: 1. Saus tomat sekitar 3 sdm 2. Saus tiram sekitar 1.5 sdm. Kalo pake ini gak usah pake garam lagi. Kalo gak ada, pake garam dan penyedap. 3. Gula pasir seki

Serpihan hal yang saya pelajari/sadari #1

Transisi dulu ah sebelum ke ngulik yang lain, saya mau share beberapa hal yang baru saya tau. Mungkin di antara kalian udah gak asing sih, cuma saya baru nyadar aja ehe. 1. Jujube itu ternyata semacam kurma kering. Selama ini kita mungkin suka mendengar jujube/jojoba ini dari iklan. Cuma tau bentuknya lonjong kisut dan warna merah. Di masakan Korea, jujube ini jadi salah satu bahan yang dimasukkan untuk sup ayam atau dijadiin makanan herbal lainnya. Saya pikir jujube itu kayak biji pala. Mungkin rasanya pait. Ternyataa dia manis. Tapi yah, sekedar pengetahuan aja. Akankah saya kerejekian makan jujube? 2. Selain ayam bakar bumbu kecap dan bumbu padang, ayam ungkep bumbu bacem juga enak banget! Selama ini ayam goreng di daerah saya biasa diungkep pake bumbu kunyit dan lengkuas. Rasanya jadi gurih asin gitu. Bumbu bacem ini mungkin gak lazim di kalangan suku Jawa, tapi kalo saya pribadi sepertinya belum pernah makan ini selama ke angkringan Yogya dan lain-lainnya. Asli enak pemirs

Saya sudah coba jadi aesthetic

Yang saya suka dari desain ruang estetik itu bersih dan tertata. Ya mungkin karena rata-rata desain yang populer itu cenderung modern minimalist ya. Terus apakah saya bisa mengimplementasikannya di kamar saya? Sebelum ke situ, saya suka liat konmari dan sepakat sama konsep spark joy. Saya mau bikin rumah saya spark joy, tapi lagi-lagi kalo mau nyamain dengan gaya menyimpan konmari, perlu ganti dan beli banyak perabot baru. Tapi apakah berhasil spark joynya? Alhamdulillah lumayan, dengan yang ada masih bisa dimanfaatkan. Clear urusan spark joy. Apakah bisa rumah saya aesthetic? Perlu effort. Karena apa? Hal yang saya sadari pertama tentang kunci sukses aesthetic adalah color coding. Gimana warna bisa harmonis dan mengundang pencahayaan yang tepat. Kalo overall rumah, warna warni banget hehe. Tapi kalo kamar aja, setelah saya infentarisir warna, ternyata kamar saya lumayan color coded hehe. Cat temboknya putih karena emang dari dulu prefer putih dan lemari-lemari warna coklat. Bara

Aesthetic apaan

Seperti yang saya bilang kemaren, aesthetic itu sepertinya bergantung pada konsep. Ada banyak konsep estetik yang bisa kita pilih. Konsepnya bisa kita aplikasiin di mana-mana, yang biasanya aspeknya visual. Kayak produk digital macam desain grafis, videografi, fotografi, editing, dan desain layout web. Untuk diterapin juga di desain interior/eksterior, make up dan fashion. Saya males cari terminologi, anggap aja aesthetic itu hal yang bagus dan enak diliat ya 😅 Di GioGenius, dia nyebutin jenis dan elemen-elemen aesthetic. Berdasar konsepnya, umumnya masing-masing punya kekhasan di: - Inspirasi style - Outfit yang dipake - Must-have-item - Color code - Font - Filter gambar - Aplikasi editing yang dipake Kalo dikulitin secara teori, malah kayak jadi ribet ya. Tapi ternyata ginilah polanya. Kalau udah tau pola, justru bakal lebih gampang prakteknya. Untuk jenis-jenis aesthetic dan karakteristiknya, cari sendiri aja ya wkwk.

Aesthetic?

Kayaknya sejak instagram merakyat, gaya hidup masyarakat bisa ditata ala-ala editorial ya. Tapi memang apa yang memanjakan mata itu bagus. Enak. Kalo bisa kita ikutin, ya mau lah. Gitu. Tapi entah sih, ini mah spekulasi saya aja. Saya adalah anak yang dulu memilih untuk gak punya ig. Cuma main facebook sama twitter, paling ngeblog, terus apa lagi ya lupa. Tapi memang hidup saya cukup padat agenda dan baik-baik saja sih tanpa instagram. Terus akhirnya bikin ig karena penasaran live video apaa gitu. Skip. Penasaran saya sama gambar estetik lebih muncul saat ngeliat tren dekor kamar di twitter. Udah banyak juga sih sesungguhnya kan ya di BuzzFeed yang rombak kamar begitu. Tapi karena mikirnya impossible kalo saya jalanin jadi biasa aja. Kalo di instagram, saat liat gambar estetik saya cuma berkomentar 'weh jago pake presetnya'. Kalo dekor kamar estetik twitter nih komennya: "bagus banget ih..." "kok bisa ya dia kepikiran/punya inspirasi setting begitu''

Perdini proses belajar

Sebelum mulai bahas skill dan ilmu baru sesuai rencana, sepertinya saya mau ngobrolin tentang ini dulu hehe. Setelah umur segini, di posisi anak pertama yang saya simpulkan rasanya jadi kayak ortu ketiga, saya merefleksikan hal-hal yang terjadi di masa tumbuh saya terutama apa yang saya dapat dari ortu saya dan menyaksikannya di adik saya. Saya juga melihat perkembangan kedewasaan dan skill ortu saya which is better than what they did to me, thank god they correct themselves , tapi ada juga yang masih berulang. Jadi orang tua gak ada sekolahnya, bangun rumah tangga itu selesainya kalau jatah umur udah abis, jaman semakin berkembang, manusia harus bisa terus relevan. Saya memandang hal di atas sebagai bagian dari pertimbangan tentang apa yang kira-kira bagus buat saya coba. Minimalnya mulai coba, dengan atau tanpa niat, sebagai bagian dari proses belajar. Belajar masak, beres-beres, menata ruang, menjahit, bukan cuma buat jadi istri yang baik... tapi biar hidup kita detik selanj