Posts

Showing posts from June, 2017

Cara Bikin 'Havermout Raisin Cookies'

Image
Bahan : 200 gram tepung terigu (saya pake kunci biru) 1/4 sendok teh baking powder 100 gram margarin (saya pake Blue Band) 50 gram mentega (saya pake Wisman kiloan karena butter mahal! Hehe) 100 gram gula (saya pake gula pasir biasa) 2 butir kuning telur 75 gram havermout (saya pake Haverjoy havermout instan. Ini gak sama dengan oatmeal ya btw , tapi mungkin halal aja kalo mau bikinnya pake oat ) Kismis sesukanya (saya pake yang hitam karena rasanya manis dan memang jenis yang cocok untuk kue) Esens vanili secukupnya Keju kalau ada Alat penting yang diusahakan ada : Baskom/mangkuk besar untuk adonan Mixer Spatula Oven (saya pakai oven yang apinya dari kompor) Loyang yang sudah 'disemir' margarin 2 buah sendok Cara membuat : Campur terigu, vanili, dan baking powder . Saya cukup campurin aja karena males ngayak. Kocok dengan mixer : margarin, mentega dan gula sampai lembut dengan ciri warnanya pucat gitu. Setelah itu masukkan kuning telur satu pe

Harry's Smile

Melihatnya diatas panggung dengan rambut pendek coklat keemasan bergelombang yang entah kearahmana ia menyisirnya membuatku gila. Entah dimana pula pikirannya saat memilih jumpsuit hijau cemara dan sepatu pantofel sebagai kostum. Gila. Orang dibelakangnya sudah siap dengan instrumen musik masing-masing. Ia memegang tangkai standing mic dengan tangan kirinya dan meletakkan tangan kanannya diatas mikrofon. Tatapannya lurus ke arah penonton yang sedari tadi menggila --dengan definisi yang berbeda dengan si gila ber- jumpsuit hijau. Kelewat percaya diri bahwa bola mata itu terarah padanya padahal tentu saja Harry tidak sedang membidik satu wajah. Bak buk buk bak! Suara drum dengan ritme cepat memulai intro lagu. Harry menarik nafas dan membuka mulutnya  "Whoaaaa" Ia mengeluarkan suara bernada tinggi. Penonton bersorak. *** Bulir keringat berjajar sepanjang garis batas rambut dan kening Harry. Ia mengusapnya perlahan dengan handuk yang kusiapkan di atas meja beserta sebo

Lalu hampa

Singgahlah lebih lama lagi. Kumohon... *** Rafale memandang rintik samar dari jendela. Di luar masih lumayan gelap padahal pukul enam pagi sudah lewat beberapa menit yang lalu. Tak ada suara selain bunyi guyuran. Dingin tak mau lepas merangkul tubuhnya yang hanya berkaos oblong dan celana panjang semata kaki. 'Kapan aku bisa melarikan diri...' Ia mengambil jaket dan kaos kaki. Mengenakannya, kemudian menarik kursi ke dekat jendela. Menyerah dengan hujaman air yang membuatnya terjaga semalaman beserta rasa stresnya. Ia memutuskan untuk duduk dengan tangan dan kaki terlipat kearah dada di atas kursi. 'Kita lihat siapa yang paling kuat'. Tantangnya pada hujan. Bulir-bulir air yang bertemu dan membuat pola gurat di kaca jendela makin terlihat jelas saat langit berubah warna keabu mudaan. Hujan masih belum puas bertamu walau tidak seramai sebelumnya. Rafale masih memandang ke arah jendela. Semakin fokus dan tajam arahnya ke jendela di sebrang. Untuk kesekian har