Posts

Showing posts from November, 2016

kenapa mereka gak tau?

Saya baru dapet jawaban dari pertanyaan saya : Kenapa orang muda jaman sekarang kayaknya awam banget soal ini dan itu? Segini juga saya masih banyak gak taunya; cuma saya alhamdulillah gak buta banget-banget. Apa aja sih yang mereka lakuin selama ini? Kemana aja? Gak pernah baca buku? Yes. Mereka sangat sedikit baca buku. Mereka banyak menghabiskan waktunya untuk chattingan dengan seseorang. Ditambah lagi autis di media sosial. Saya baru menyadarinya saat aktivitas saya terhenti sekian jam buat nonton youtube atau baca webtoon (kalo fb-an setidaknya saya membaca secuatu yang bermanfaat. Medsos saya yang paling sering saya kunjungi) Ah gitulah

Rasanya Operasi Gigi Bungsu Melintang

Sudah lumayan lama dari hari dimana saya operasi gigi tapi saya baru inget dan mood buat ngeshare. Semua diawali dengan kejadian yang sudah saya tulis di  First Time Rontgen Gigi! Waktu itu di poliklinik gak ada dokter yang bisa ngoperasi saat itu juga. Lalu orang tua saya bilang coba operasi di rumah sakit lain aja, mudah-mudahan ada dokter yang bisa nanganinnya. Pagi-pagi Bapak saya ngedaftarin saya disana dan katanya ada sekitar jam 10-an, dan saya pun kesana. Entah kenapa saat itu orang-orang pada salah sangka sama saya. Waktu verifikasi data yang ada di form sebelum mulaik periksa, susternya gak nyangka kalo saya masih 18 tahun dan cowok kumisan yang nunggu di luar ruangan itu adalah Bapak saya. Lalu waktu baru duduk di meja dokter buat nyeritain kondisi --yang seperti biasa dokter lalukan sebelum mendiagnosa-- beliau langsung ngomong "Maaf ya, kalo untuk sekarang dokter yang bisa operasinya gak ada, paling ke (rumah sakit lain lagi)" Saat itu otak saya agak p

Apel Akbar Muslim Jawa Barat (18/11/2016) #1

Rodhiitu billahi robba, wa bil Islaami diina, wa bil qur'aani imaama, wa bi Muhammadin nabiyya wa rosuula.   "...jika salah satu dari empat ini tidak ada, maka bagaikan kursi yang salah satu kakinya tidak ada. Tidak akan stabil, tidak akan bisa diduduki. Apalagi dua yang tidak ada, apalagi tiga" Masih terngiang salah satu orasi yang saya dengar kemarin, tapi maaf saya lupa siapa yang menyampaikannya. Aku ridho (rela) Allah tuhanku, Islam agamaku, Al-Qur'an imamku, Muhammad nabi dan rosulku. Alhamdulillah, kemarin (18/11) saya dapat mengikuti aksi lanjutan. Dari Jatinangor ke Bandung. Sebelum turun damri di depan Pusdai, sempat hujan sebentar sekitar jam setengah satu. Setelah sholat zuhur hujan reda dan agak panas saat Apel Akbar di Gedung Sate dimulai hingga sekitar pukul dua atau setengah tiga siang kembali hujan hingga ashar. Alhamdulillah semuanya tertib sampai ke kebersihan dan pemisahan barisan antara ikhwan dan akhwat yang terjaga selalu. Banyaknya

Gawai - Kebutuhan Orang Tua, Anak Juga Ingin Punya

Setiap zaman gak bisa disama-samain. Heran memang, saat apa yang dulu gak ada sekarang ada, dan dulu ada sekarang gak ada. Contohnya kamu #ehhhhhmhmhmhmh Pernyataan keluhan yang seringkali terlontar dari orang tua dan para kakak masa kini adalah seputar candu gadget . "Ih ya Allah... Dulu mah aku gak gitu da" rata-rata kalimatnya gak jauh dari itu. Siang tadi teman saya yang baru-baru ini mengajar sukarela di Lembang yang katanya kampung dan mayoritas profesi penduduknya adalah petani curhat soal anak ajarnya yang usia SD semuanya punya smartphone; padahal lokasi 'jauh dari peradaban', padahal pendapatan pas-pasan, dan padahal-padahal lainnya yang membuat sebegitu mengherankannya kenyataan yang dia hadapi. Yes. Saya juga kesel sebetulnya. Hal ini juga terjadi bahkan di dalam keluarga saya. Si Ma'da, adik saya yang baru 9 tahun udah dihibahi smartphone yang tipenya dan spesifikasinya lebih bagus dari punya saya. Fungsinya? Foto-foto, main game dan nonton oran

Apa-apa yang saya terima : 411 2016

Aksi 4 November telah berlalu. Syukron lillah, beritanya semua berjalan damai. Takbir menggema dimana-mana, pokoknya semua mengagungkan Allah tanpa terkecuali; menyertakan juga shodaqoh terbaiknya : logistik, waktu, penjagaan kebersihan, pengondusifan lapangan, dsb. Saya belum mau berkomentar banyak, mengenai isu-isu yang beredar. Belum sampai beres tabayyunnya... Juga belum menanggapi sikap si Bapak RI 1 yang tipsen --si Bapak yang itumah emang suka ada-ada aja ge kzl. Selagi saya juga tipsen, tidak ikut nimbrung sama saudara-saudara di Jakarta Jum'at lalu, alhamdulillah berita yang insyaallah terpercaya masuk dari grup-grup WhatsApp. Bismillah sebelumnya, mudah-mudahan postingan ini gak di blokir yang ngawasin jagat maya. Kadang saya merasa beruntung blog saya ini overrated :'D Sumber beritanya saya dapat dari orang yang saya kenal, saya manggil beliau A Helmi. Seinget saya beliau update berita dari pagi, sekitar jam sembilan. Mendeskripsikan kondisi jalan yang sudah r

PROGRESIVITAS PEREMPUAN DALAM LINGKARAN

Image
Di Indonesia, ketika sekumpulan perempuan berkumpul, orang mengasosiasikannya dengan ‘geng rumpi’ atau ‘ibu-ibu arisan’. Ketika perempuan berjilbab yang berkumpul, orang menyebutnya ‘ibu-ibu pengajian’. Walaupun tidak semuanya seperti itu, dalam artian, penyematan kata aktivitas dibelakang subjek belum tentu sesuai dengan kenyataannya. Perempuan yang berkumpul tidak selalu dalam rangka bergosip, maupun sekedar mengaji agama. Pandangan sosial dan sejarah mengenai perempuan yang lemah lembut, mencintai keindahan dan mencampurkan perasaan dalam cara berpikirnya membentuk konstruk sosial bahwa perempuan adalah individu rumahan yang tidak sebaiknya banyak mengambil peran dalam pengambilan keputusan. Duduk bersamanya perempuan dalam sebuah lingkaran, yang merujuk pada formasi duduk yang lazim dilakukan dalam suatu forum atau pertemuan, barangkali dapat disebut sebuah kemajuan. Bentuk lingkaran dalam formasi duduk pada rapat, diskusi, pengajian, pembelajaran maupun kegi

Menjelang Empat November

Image
Sebulanan lalu si Bapak membuat pernyataan. Satu ayat dari kitab suci ia sebut bualan, bahan-bahan. Yeuh, si Bapak. Reaksi pertama mendengar berita penistaan agama oleh si Bapak, yang lebih spesifiknya menganggap bahwa QS. Al- Maidah : 51 adalah ayat yang direkayasa-dipolitisir ummat Islam supaya tidak memilih pemimpin selain muslim; saya hanya beristighfar datar. "Apa-apaan, ngapain juga kami asal nyomot ayat, saya sih sebagai Hamba mematuhi apa yang Allah perintahkan, bagi saya terjemahan bahasa Arab ke Indonesia di Qur'an yang beredar cukup jelas kok" dan pikiran-pikiran lain di otak saya yang mengasosiasikan ke-sok-tahu-an si Bapak. Sudah begitu saja. Tidak ada api maupun apa, karena saya pribadi hanya melihat sekilas berita di dunia maya. Lalu makin ramai isu, banyak raga berani bertindak. Diawali ajakan hasil musyawarah yang saya kurang tahu entah sudah berdasar lembaga atau hanya beberapa individu yang kemudian berkomitmen mengajak lembaga-lembaga, bersatu