Till death do us part

Sesungguhnya slogan ini kayaknya lebih familiar di acara pernikahan ya? Tapi dicocok-cocokin ajalah. Cocok dengan jalinan silaturrahim dan kekeluargaan yang berakhir karena kematian.

Hari ini dapet berita meninggalnya pak Mutammimul Ula. Beliau mantan ketua umum PB PII, pernah jadi anggota DPR, sisanya saya kurang tau lagi tapi nampaknya gak asing. Beberapa waktu lalu sempat beredar kabar beliau meninggal, tapi itu gak benar.

Saya belum pernah bertemu langsung dengan beliau baik secara fisik maupun ide. Cuma sering denger namanya disebut saat menjelang event untuk undang atau disilaturrahimi. Qadarullah.  Entah benar-benar gak pernah ketemu atau sebetulnya pernah satu forum tapi saya gak sadar. Cuma beberapa kali dengar berita beliau sakit.

Saya pernah ketemu istrinya dan minta nasihat. Bu Wirianingsih, mantan anggota DPR juga kayaknya. Beliau dulunya Korps PII Wati. Saya minta pencerahan tentang gimana konstruk mengenai perempuan dan pendidikannya dibangun, kata beliau 'Gak usah dulu pusing-pusing mikir feminisme lah. Beresin dulu aja ibadahnya, yang penting pemahaman Islamnya.' kurang lebih. Dengan posisi sekarang sudah tidak lagi jadi anggota, beliau masih aktif di partai dan melakukan gerakan ketahanan keluarga.

Sosok keluarga Mas Tamim dan Bu Wiwik ini memang selalu jadi topik. Beliau punya 10 anak yang semuanya jadi hafidzh Quran dan prestatif.
Memang dari orang sholeh dan berintegritaslah generasi yang baik bisa lahir. Peran ibu dan ayahnya jalan. Gak ngerti lagi sih kok hebat ya bisa seimbang antara karir publik dan domestiknya... Ada sih yang nulis sharing teknik mendidiknya beliau berdua. Tapi tetep takjub aja.
Jadi teladan pokoknya.

Agak... gimanaa gitu sesungguhnya ngomongin orang yang udah gak ada. Saya sesungguhnya mulai berprinsip untuk 'yaudahlah orang meninggal mah didoain aja gak usah ditangisi dan diumbar kenangannya'. Toh hikmah dari alasan kita untuk takziyah; menyolatkan dan menghantarkan jenazah ke liang lahatnya bukankah untuk melihat tanda kekuasaan Allah dan membuat kita senantiasa mengingat dan mempersiapkan kematian?

Allahummaghfirlahum warhamhum wa'aafhii wa'fu'anhum
Semoga orang-orang yang berpulang ke rahmatullah khususnya yang baru-baru ini husnul khotimah, dijauhkan dari azab kubur dan diberatkan timbangan kebaikannya.

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Bahasa Prancis #1 : Kata Ganti Orang (Pronom Sujet)

Rasanya Kuliah di Sastra Perancis...

DELF A2 – Je l’ai passée!