Bangkok Journal: Kejepit Pintu Kereta
Hari terakhir di Bangkok yang rencananya mau istirahat aja dan packing malah jadi pergi shopping ke MBK. Saya, Balqis dan Bu Rahmi berangkat sore dan bersepakat untuk balik jam 6 sore karena jam 7 ada dinner di rooftop hotel.
Di SRTET (kereta yang rutenya ke bandara Suvarnabhumi), saya bilang ke Balqis "itu ada orang Prancis" sambil mandang ke arah dua ibu-ibu dan anak perempuan. Balqis langsung nyuruh saya nyapa mereka, tapi saya gak mau.
Beberapa stasiun kemudian ibu itu nanya "is this Phaya Thai station?". Karena saya gak mendengar pengumuman, gak nemu bacaan dan gak melihat semua orang turun (Phaya Thai itu setau saya stasiun ujung), jadi saya bilang "one more station". Tapi pintu keretanya lama terbukanya dan ternyata itu beneran Phaya Thai dan kami buru-buru bilang bahwa ini Phaya Thai sambil menawarkan bantuan bawa barang-barangnya.
Waktu kami bersiap ke luar, pintunya tiba-tiba nutup tepat di depan saya dan saya sempet coba tahan pake tangan barangkali kayak pintu lift/comline yang auto bakal ngebuka ternyata tidak dan saya langsung narik tangan saya khawatir kejepit.
Sedetik kemudian saya baru sadar gamis saya nyangkut di sela pintu yang tertutup. Saya coba tarik, ternyata kuat banget. Udah mau pasrah aja rasanya berdiri di pintu sampe stasiun selanjutnya. Tapi keretanya gak kunjung jalan dan gak lama ada ibu petugas stasiun yang nunjuk-nunjuk pintu saya.
Gak lama pintunya ngebuka lagi.
Buru-buru saya manggil rombongan saya dan rombongan ibu tadi "allez, allez, madame!" dan kami pun ke luar kereta.
"Khop khun kha" kata ibu-ibu itu sambil nunduk. "I don't speak thai, but I speak french". Ibu-ibu itu ber-'ooh' kompak.
"Merci beaucoup"
"De rien"
"Bonne journée"
"À vous aussi!"
Rasanya berkah banget... terhindar dari kesialan, bisa bantu orang, plus aplikasi bahasa yang mulai kebanyakan lupanya ini 😂. Alhamdulillah
Di SRTET (kereta yang rutenya ke bandara Suvarnabhumi), saya bilang ke Balqis "itu ada orang Prancis" sambil mandang ke arah dua ibu-ibu dan anak perempuan. Balqis langsung nyuruh saya nyapa mereka, tapi saya gak mau.
Beberapa stasiun kemudian ibu itu nanya "is this Phaya Thai station?". Karena saya gak mendengar pengumuman, gak nemu bacaan dan gak melihat semua orang turun (Phaya Thai itu setau saya stasiun ujung), jadi saya bilang "one more station". Tapi pintu keretanya lama terbukanya dan ternyata itu beneran Phaya Thai dan kami buru-buru bilang bahwa ini Phaya Thai sambil menawarkan bantuan bawa barang-barangnya.
Waktu kami bersiap ke luar, pintunya tiba-tiba nutup tepat di depan saya dan saya sempet coba tahan pake tangan barangkali kayak pintu lift/comline yang auto bakal ngebuka ternyata tidak dan saya langsung narik tangan saya khawatir kejepit.
Sedetik kemudian saya baru sadar gamis saya nyangkut di sela pintu yang tertutup. Saya coba tarik, ternyata kuat banget. Udah mau pasrah aja rasanya berdiri di pintu sampe stasiun selanjutnya. Tapi keretanya gak kunjung jalan dan gak lama ada ibu petugas stasiun yang nunjuk-nunjuk pintu saya.
Gak lama pintunya ngebuka lagi.
Buru-buru saya manggil rombongan saya dan rombongan ibu tadi "allez, allez, madame!" dan kami pun ke luar kereta.
"Khop khun kha" kata ibu-ibu itu sambil nunduk. "I don't speak thai, but I speak french". Ibu-ibu itu ber-'ooh' kompak.
"Merci beaucoup"
"De rien"
"Bonne journée"
"À vous aussi!"
Depan MBK ada patung anjing guedee |
Rasanya berkah banget... terhindar dari kesialan, bisa bantu orang, plus aplikasi bahasa yang mulai kebanyakan lupanya ini 😂. Alhamdulillah
Comments
Post a Comment