Bangkok Journal: Berlayar ke Asiatique
Sebelum saya berangkat, saya nemu thread tentang liburan ke Bangkok di twitter. Beberapa rekomendasinya saya coba kayak mesen online kartu perdana sejak di Indonesia (sengaja beli karena biar bisa internetan pas lagi di luar. Harganya cuma sekitar IDR60rb, sementara kalo beli disana kalo gak salah bisa sampe THB120) dan jalan-jalan ke Asiatique ini.
Asiatique itu semacam pasar malam-tapi-elit-nya Bangkok. Untuk kesana kita naik perahu (ada yang gratis, ada yang berbayar) karena letaknya pas di pinggir sungai Chao Phraya. Para pegawai hotel pun ternyata lebih merekomendasikan ke Asiatique ini kalo tujuannya mau jalan-jalan aja.
Karena kelamaan diskusi, ribet dapet taksi dan gak nyoba ngecek gmaps selagi di hotel, kami jadi mesen GrabVan, ongkosnya THB400. Pas Grabnya dateng kita shock ternyata mobilnya segede itu, bisa muat 10 orang sementara kami cuma ber-5 (that's why nanggung banget kalo mesen taksi yang cuma nampung 3-4 orang).
Singkat cerita, kami berhasil numpang kapal yang gratis itu. Lumayan bagus dan besar kapalnya, penumpangnya tentu turis-turis. Sepanjang sungai banyak yang bisa dilihat. Sungainya besar macam Musi lah kira-kira. Walau airnya nampak hitam, tapi gak bau.
Di Asiatique banyak toko dan restoran yang cantik. Kami sempet mampir ke Miniso, harganya beda tipis sama di Indo tapi lebih murah dikit di Thailand. Selain itu ada juga wahana-wahana macam rumah hantu, bianglala dan komidi putar.
Pulangnya kami naik BTS (Bangkok Skytrain) yang tentunya lebih hemat walau nyambung-nyambung sampe ke Ramkamhaeng. Dari stasiun SRTET (kereta jalur bandara) ke hotel jaraknya cuma 6 menit jalan kaki.
Asiatique itu semacam pasar malam-tapi-elit-nya Bangkok. Untuk kesana kita naik perahu (ada yang gratis, ada yang berbayar) karena letaknya pas di pinggir sungai Chao Phraya. Para pegawai hotel pun ternyata lebih merekomendasikan ke Asiatique ini kalo tujuannya mau jalan-jalan aja.
Karena kelamaan diskusi, ribet dapet taksi dan gak nyoba ngecek gmaps selagi di hotel, kami jadi mesen GrabVan, ongkosnya THB400. Pas Grabnya dateng kita shock ternyata mobilnya segede itu, bisa muat 10 orang sementara kami cuma ber-5 (that's why nanggung banget kalo mesen taksi yang cuma nampung 3-4 orang).
Singkat cerita, kami berhasil numpang kapal yang gratis itu. Lumayan bagus dan besar kapalnya, penumpangnya tentu turis-turis. Sepanjang sungai banyak yang bisa dilihat. Sungainya besar macam Musi lah kira-kira. Walau airnya nampak hitam, tapi gak bau.
Lagi mendung heuheu |
Di Asiatique banyak toko dan restoran yang cantik. Kami sempet mampir ke Miniso, harganya beda tipis sama di Indo tapi lebih murah dikit di Thailand. Selain itu ada juga wahana-wahana macam rumah hantu, bianglala dan komidi putar.
Pulangnya kami naik BTS (Bangkok Skytrain) yang tentunya lebih hemat walau nyambung-nyambung sampe ke Ramkamhaeng. Dari stasiun SRTET (kereta jalur bandara) ke hotel jaraknya cuma 6 menit jalan kaki.
Comments
Post a Comment