Memanfaatkan waktu

Sabtu malam lalu, pengajian keluarga diisi tausiyahnya sama A Wildan, sepupu saya yang adalah seorang pengusaha alias yang punya Embracelet, sebagian Kafe Ruang Narasi dan sebagian otlet Ngikan Bogor. Cukup otoritatif lah kalo buat ngobrolin ini. Bikin saya yang mageran ini jadi teringatkan lagi, dikit.

Bahasan ini beliau bridging dari salah satu bagian  Ihya Ulumuddinnya Al-Ghazali yang ada empat poin:
1. Waktu harus berlaku menggunakan struktur. Jangan dibiarkan berlalu begitu saja.
2. Rencanakan aktivitas harian di sekitar shalat lima waktu.
3. Mulailah hari sedini mungkin dan langsung mengingat Allah. Dari subuh hingga syuruq harus disibukkan dengan doa, tilawah, shalat, dan muhasabah. Siang hari mencari pengetahuan yg bermanfaat; yang mendekatkan kepada Allah dan zat-Nya. Jika tidak mampu, maka berbuat baik.
Menghabiskan waktu untuk mencari nafkah (...ini saya agak lupa gimana. Maafkan heu)
Hal ini sejalan dengan firman Allah swt. yang terdapat pada QS. Al-Insyirah ayat 7:
Maka apabila engkau telah selesai dalan satu urusan, maka sibukkanlah dengan hal yang lain; sesuai dengan ilmu produktivitas modern: fokus satu hal, baru lanjut ke yang lain.
4. Ketika tidur, habiskan waktu dengan merefleksikan apa yang telah dilakukan hari itu. Bermuhasabah. Memikirkan kesalahan apa saja yang telah kita buat pada orang dan memaafkan salah orang pada kita.
Tidur itu saudara dari kematian, Allah yang punya kekuatan membangunkan kita. Makanya kita harus bersuci sebelum tidur. Membaca doa dan berzikir hingga tidur, berdoa ketika bangun dan memuja Allah swt.

Setelah penyampaiannya beres, saya nanya tentang bagaimana teori produktivitas modern yang tadi sempet disebut sekitas. Jawabannya, macam-macam. Tapi intinya secara praktik, orang produktif melakukan hal ini:
- fokus
- bangun tidur tidak langsung ngecek handphone, meditasi
- olahraga
- tutup hari dengan mengingat allah dan muhasabah/evaluasi

Terus ada juga pertanyaan tentang apa yang dimaksud dengan terstruktur yang sempet disebit juga.
Terstruktur soal waktu maksudnya terjadwal. Harus ada rutinitas.
Having a productive day means having an early sleep, wake up early, having things quickly

Closing statementnya: "Analogikan waktu bagai es yang mencair". Maksudnya, gak bakal bisa kembali ke bentuk yang sama lagi.

Apakah kamu sudah mengamalkannya?
Alhamdulillah sesungguhnya saya secara teori mah ngamalin yang dasarnya. Kayak bikin jadwal dan punya rutinitas. Tapi kayaknya masih banyak waktu luangnya gitu sehinggaaa masih banyak hal yang udah diplan tetep tertunda akibat proscasinating. Yang terjalankan dengan gak gagal ya paling sholat 5 waktu 😂

Masih parah ya?
Tapi insyaallah setelah disiram rohani ini sih jadi lebih inget lagi untuk maksimalin performa hidup.
Biar ketularan jadi owner-owner kayak beliau wkwk.

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Bahasa Prancis #1 : Kata Ganti Orang (Pronom Sujet)

Rasanya Kuliah di Sastra Perancis...

DELF A2 – Je l’ai passée!