Kupas Nanas

Nanas, apalagi yang manis, adalah buah yang paling enak, apalagi kalo dirujak dan asinan.
Di rumah lagi ada nanas. Tapi udah 2 hari di kulkas, belum ada yang makan. Sebelumnya saya bikin sosis asam manis dan motong seperlimaan dari nanas itu lah kira-kira. Sisa yang belum dimakan itu karena belum dikupas.
Tadi sore sambil menggoreng ayam saya cobalah untuk ngupas.
Selama ini saya cuma pernah makan. Belum pernah ngupas selain pas masak sosis. Waktu diolah untuk pelengkap saus asam manis, saya potong kulitnya agak dalam sampai matanya juga bersih. Untuk dimakan biasa, saya cuma pernah liat tekniknya di pasar saat lewat tukang buah dan di youtube. Saya mau coba gaya motong mata nanas yang miring-miring melingkar itu.

Ternyata gak sesimpel itu.


Kita harus bisa nentuin mana mata yang beneran sejajar diagonalnya. Garis pertama saya terlalu miring ke 2 titik. Tapi masih bisa dikoreksi sih. Setelah ngeberesin garis yang itu, proses motong selanjutnya jadi lebih mudah karena udah lebih keliatan polanya.

Karena sambil ngawasin ayam, saya jadi ngejeda motong sekitar dua kali. Saat melepas nanas, baru kerasa lengket tapi gimanaa gitu sehingga harus banget cuci tangan.
Per nulis ini saya baru sadar kalo mamang tukang nanas itu motongnya sambil megangin bonggolnya, bukan dagingnya. Hadeuh.
But it's okey. No problem.

Setelah bersih dari mata yang tajam --mata nanas, bukan mata Mbak Nana--, saya cuci pake air garam dan voila! Tinggal 'am deh.

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Bahasa Prancis #1 : Kata Ganti Orang (Pronom Sujet)

Rasanya Kuliah di Sastra Perancis...

DELF A2 – Je l’ai passée!