3 Film yang Mantap Djiwa
Sebagai mahasiswi yang 'merasa' memiliki banyak waktu luang, menikmati film adalah aktivitas yang menjadi pilihan untuk menghabiskan waktu sekaligus mengusir bosan dan sepi. Mengenai preferensi film, sebutlah saya omnivora. Semua jenis film bisa saya nikmati kecuali horror dan film yang NSFW. Kalau negara produksinya, sejauh ini saya mengoleksi film Indonesia, Amerika, Inggris, Prancis, India, Jepang, Thailand dan Korea Selatan.
Kalau diminta menyebutkan film yang berkesan, semuanya juga meninggalkan kesan. Tapi setelah mempertimbangkan, akhirnya saya memilih film Indonesia yang menurut saya menarik untuk dibicarakan.
source : www.rudyhabibie.com |
Film ini saya tonton atas traktiran seorang teman. Jujur, kalau tidak gratisan saya agak kurang tertarik menoton film Indonesia. Alhamdulillah, filmnya sangat-sangat tidak mengecewakan! We know lah akting seorang Reza Rahardian dan memang jalan cerita plus esensi filmnya bagus banget. Menurut saya mestinya nonton ini dulu sih sebelum Habibie Ainun, atau gak nonton Habibie Ainun juga gak apa-apa yang penting nonton film ini.
Nama Rudy barangkali berasal dari potongan namanya, Baharudin Jusuf Habibie, yang diwesternisasi jadi Rudy. Cerita filmnya tentang Pak Habibie dari kecil sampai beliau sekolah di Jerman, mengenai idealisme dan orang-orang disekitarnya; terutama Illona (diperankan Chelsea Islan) yang disebut-sebut sebagai first love-nya Pak Habibie. Tapi yah... Kita udah tau akhirnya kan bahwa akhirnya Pak Habibie jadinya sama Bu Ainun jadi kalo saya pribadi gak terlalu peduli soal dia haa.
Betul-betul pribadi cendikianya Pak Habibie dan nasionalismenya yang tinggi bikin kagum... Adakah pemuda Indonesia lain diluar sana yang kayak beliau?
3 (Alif, Lam, Mim) - 2015
source : images.solopos.com |
Sebetulnya saya belum pernah menonton versi asli dari film ini, dengar-dengar film ini di banned karena konten filmya yang membahas liberalisme di Indonesia. Allahu a'lam sih ya... Begitulah urusannya sebuah karya ketika berurusan dengan hegemoni dan kekuasaan :(
Film ini menceritakan tentang Indonesia tahun 2036 dengan tokoh utama : Alif (diperankan Cornelio Sunny), Lam (lupa nama panjangnya, diperankan Abimana Aryasatya), dan Mim (Mimbo, diperankan Agus Kuncoro). Ketiganya merupakan teman seperguruan, tapi kemudian jalan memperjuangkan idealismenya berbeda-beda. Alif memilih jadi militer, Lam memilih jadi jurnalis, dan Mim memilih mengajar di padepokan. Ketiganya menjadi tokoh yang bersinar di bidangnya masing-masing, termasuk orang yang punya kemampuan bela diri menakjubkan yang sangat dibutuhkan ditengah jaman ilegalisasi penggunaan senjata api tapi kemudian punya latar masalah yang berbeda karena pilihan jalan yang berbeda itu, tapi sejarah waktu mereka masih bersama juga jadi salah satu masalah juga. Dan begitu-begitu lah...
Kesan soal filmnya... keren banget! film action, futuristik dan menyajikan realita mengenai kehidupan berideologi kita. Sineas Indonesia, banyak-banyak bikin film beginian deh biar rakyat kita cerdas dan peka!
Gie - 2005
source : dennysakrie63.files.wordpress.com |
Ini film keluar saat saya masih SD kalau gak salah.. Sering gitu lihat tulisan 'Gie' tapi gak ngerti itu apa. Denger-denger film ini juga di banned karena nyeritain soal jaman Soekarno. Waktu saya di Aliyah, temen saya baru merekomendasikan film ini untuk ditonton, tentang aktivis katanya. Saat saya tau bahwa yang main filmnya adalah mz Jonathan Mulia (Gie muda) dan mz Nicholas Saputra (Gie dewasa) yang aaaaa~ bikin langsung ngarep gitu andai ada aktivis di kampus yang kayak mz Soe dengan paras mz Nick wkwk #baper
Soe Hok Gie, pemuda etnis Tionghoa yang kritis menyuarakan pikirannya pada masa Orde Lama dan cukup waras untuk gak ikut PKI. Saya belum membaca buku aslinya sih, jadi belum bisa menilai pengadaptasian ke layar lebarnya. Selain mendapat pengetahuan mengenai apa-apa yang terjadi pada masa itu dan soal diri mz Soe, hal yang berkesan adalah lagu Donna Donna yang dinyanyikan tokoh Ira (diperankan Sita Nursanti. Katanya sih ini tokoh 'tambahan', gak benar-benar ada di hidup aslinya), the love of Gie's life; dan puisi cintanya Gie untuk Azkia Ira
Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekkah
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza
Tapi aku ingin menghabiskan waktuku di sisimu, sayangku
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandala Wangi
Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di Danang
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biapra
Tapi aku ingin mati di sisimu, manisku
Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tahu
Mari sini sayangku
Kalian yang pernah mesra
Yang pernah baik dan simpati padaku
Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung
Kita tak pernah menanamkan apa-apa***
Kita tak kan pernah kehilangan apa-apa
Btw dulu pernah belajar dikit tentang bikin film, dari mulai dari pra, produksi sampai pasca produksi. Suka nonton juga vlog-nya Raditya Dika waktu dia lagi proses bikin film. Kerasa deh perjuangannya berkarya, jadi terimakasih kepada para film maker yang teah menuangkan idenya untuk menghibur dan mengedukasi.. Chapeau!
Comments
Post a Comment