AKN's BLOG

Beberapa hari kemarin ceritanya saya iseng nyobain tantangan menulis 10 hari dari @KampusFiksi. Iseng aja, gak berharap hadiah atau apa. Cuma mengetes diri gitu, bisakah saya istiqomah menulis selama sepuluh hari dan mengembangkan tema yang diminta? Hasilnya... Saya gak menulis di hari terakhirnya heuheu. Uyuhan, yah? Agak rusuh juga sih pikiran saat iseng nyoba nulis itu. Kondisinya sekarang ini saya lagi menjalani KKNM, urusan akses internet sih gak ada kendala alhamdulillah, gak ada alasan yang bikin saya gak bisa menulis dan ngepost di blog selain kesibukan project , beres-beres, kelamaan ngerumpi atau hangout sama teman, dan malas. Berikut ini saya share tulisan yang saya buat untuk 10 Days Writing Challenge, barangkali penasaran dan biar gak susah nyarinya karena gak saya buat tags khusus : Day 1 - Jelaskan bagaimana tipe kekasih yang kamu dambakan :  Jawaban Pertanyaan Persoalan Tipe Idaman Day 2 - Sebutkan 3 hal yang kemungkinan besar akan membua...

Ciamis, 26 Januari 2016 Untukmu yang tersayang, Apa kabar? Masih rindu saya? Semoga kita senantiasa saling mendoakan. Alhamdulillah, saya banyak belajar dari tahun ini. Panas, pahit, kasar, tapi saya rasa saya cukup menikmatinya. Terimakasih banyak, loh.. Oh iya, ada salam untuk kamu. Buat saya juga, sih... Tolong buka surat 55 katanya, biar manis dan sejuk. Sudah dulu ya, selamat istirahat.. Gros bisous!

Orang punya mata, pikiran dan mulut untuk menilai orang lain yang ia lihat --dan amati. Sebagai orang juga, saya tidak bisa lepas dari obrolan soal diri saya. Beberapa diantaranya : Saya berusia >20 Waktu saya masih tingkat Aliyah, orang sering nyebut saya "Bu" saat sedang tidak berseragam dan tidak sedang sekolah. Entah kenapa orang sering menebak bahwa umur saya 'sekian' yang tentunya meleset ke angka yang lebih tua dari umur saya sebenarnya. Kalau keluarga saya yang tahu tahun kelahiran saya justru mereka mengira saya tingkat sekolahnya lebih muda setahun. Kejadian salah tebak yang belum lama ini terjadi, sekitar bulan November 2016 saat aksi damai di Bandung sebelum 212, saya bertemu seorang wartawan senior yang tahun 2011 mengisi acara yang saya dan teman-teman saya selenggarakan saat masih kelas X SMA di Bogor. Barangkali pertemuan itu kurang berkesan, jadi beliau kurang mengingat saya. Pada saat ngobrol di Bandung itu kami agak kurang nyambung S...

Sebagai rantawati, musyafir, dan pengangguran terselubung Rindu rumah adalah salah satu penyakit pengurang spirit, tapi bisa juga jadi hadiah buah perjuangan. Awal kepergian saya dari rumah, sok-sokan bisa survive gitu dan mencoba meyakinkan bahwa bisa pulang rutin. Eh... Ketika udah ketemu agenda-agenda, sekalinya bentrok sama jatah waktu pulang rasanya uring-uringan banget. Tapi sekarang alhamdulillah, lumayan bisa dikontrol homesick nya meskipun ya dengan mengorbankan janji pulang sebagai biaya peluang. Otomatis, hati tentunya perlu suplemen untuk tetap bisa beraktivitas dengan kinerja prima... Allahu a'lam soal asbabun nuzul yang jelas dan latar intrinsik lainnya, tapi saya merasa Surat Al-Quraisy mewakili para anak rantau gitu : 1. Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, 2. (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. 3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah). 4. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk meng...

source : carajuki.com Kakak-kakak berjas itu membagikan kertas warna ke teman-temanku. Aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Aku juga tidak mau melakukan sesuatu. Aku tidak mampu. "Teh.." Kupanggil Kakak berjas yang paling dekat jaraknya denganku. "Iya?" "Gak bawa gunting sama lem..." sejujurnya aku tidak tahu apa yang akan kami lakukan. Kemarin mereka meminta kami membawa gunting dan lem. Aku baru ingat bahwa aku melupakannya saat teman-temanku sedaritadi sudah mengeluarkan dua benda itu. Aku takut dihukum. Tapi aku juga tidak mau melakukan sesuatu. Aku tidak mampu.  "Kita sekarang gak pake gunting, kok, kita akan bikin origami..." Origami? "Origami teh apa, Teh?" "Melipat kertas" jawabnya pendek dengan senyum. Tidak seperti Kakak-kakak lain yang sedari pagi tadi terlihat serius, sama dengan ekspresi guru-guru kami. Ia melihat lagi ke arahku. "Itu, kalau belum dapat, ambil kertasnya di Aa sebe...

Sebagai mahasiswi yang 'merasa' memiliki banyak waktu luang, menikmati film adalah aktivitas yang menjadi pilihan untuk menghabiskan waktu sekaligus mengusir bosan dan sepi. Mengenai preferensi film, sebutlah saya omnivora. Semua jenis film bisa saya nikmati kecuali horror dan film yang NSFW. Kalau negara produksinya, sejauh ini saya mengoleksi film Indonesia, Amerika, Inggris, Prancis, India, Jepang, Thailand dan Korea Selatan. Kalau diminta menyebutkan film yang berkesan, semuanya juga meninggalkan kesan. Tapi setelah mempertimbangkan, akhirnya saya memilih film Indonesia yang menurut saya menarik untuk dibicarakan. Rudy Habibie - 2016 source : www.rudyhabibie.com Film ini saya tonton atas traktiran seorang teman. Jujur, kalau tidak gratisan saya agak kurang tertarik menoton film Indonesia. Alhamdulillah, filmnya sangat-sangat tidak mengecewakan! We know lah akting seorang Reza Rahardian dan memang jalan cerita plus esensi filmnya bagus banget. Menurut saya mes...

«  Je la connais? - Oui monsieur, tu la connais - Depuis quand? - Depuis toujours.. Dans tes rêves  » Mustahil aku pernah melihatnya. Aku tak tahu apa artinya ini tapi senyumnya terlihat familiar. *** Aku mulai menyesali kepergianku dua tahun belakangan ini. Beserta kekonyolanku yang menyebabkannya. Tapi sekarang aku mencoba siap untuk kembali. Hari ini ada orang berbaju merah yang melangkahkan kakinya masuk ke pintu didepanku. Orang terakhir yang masuk dan mengucap salam, dan aku bisa memastikan bahwa ia satu-satunya orang berbaju merah di gedung ini hari ini. Entah mengapa bibirku tertarik untuk melengkung lebar. Ini membuatnya terkejut sesaat waktu melihat wajahku, namun kemudian ia melanjutkan langkahnya ke ruang lain. Aku tak melihatnya beberapa saat setelah Ia masuk. Aku penasaran. Sepertinya sudah lama sekali sampai semuanya terasa baru. Mungkin karena banyak yang berubah dariku, dan memang kita tidak pernah benar-benar berhubungan seingatku. Detak jantun...

Waktu masih kecil, ditanya 'udah gede mau jadi apa?' kayaknya bisa dengan mudah kita jawab dengan nama sebuah profesi. Paling standar, guru atau dokter. Kerenan dikit pilot, astronot, dan presiden. Lagi seneng masak, cita-citanya jadi koki. Kalo yang laki-laki ada mau jadi pembalap atau pemain bola. Saat sudah besar? Ditanya mau makan apa untuk siang atau nanti malam aja suka bingung... Untuk membuat rencana masa depan rasanya banyak yang harus dipikirkan. Barangkali tanpa mempertimbangkan realitas, bermimpi jadi lebih mudah. Tiap ganti tahun, para orang visioner menyusun strategi hidupnya. Saya... termasuk orang yang senang merencanakan aktivitas sebelum melakukannya agar lebih efektif dan efisien, tapi sayangnya saya bukan orang yang berani mengambil resiko, jadi untuk masa depan yang berjangka panjang saya selalu mengatakan "Belum kepikiran". Tahun lalu saya rasanya sempat menuliskan sesuatu untuk dilakukan di tahun 2016. Tapi saya lupa. Jadi skip...

Kalau bukan Kururugi Yuni yang berwajah 'lempeng', seseorang pasti punya cara untuk mengekspresikan perasaannya yang dapat dilihat secara fisik. Salah satunya : histeris; sebuah eskpresi paling alay versi saya. Histeris akan secara refleks muncul pada diri saya ketika : Melihat anak kecil dengan tinggi masih kurang dari 100 cm selalu membuat saya greget dan berdecak " Aaaa kawaii~ " sambil lari ditempat atau loncat-loncat pendek dengan tangan mengepal didepan dada kalau posisi saya sedang berdiri. Terjadi juga saat melihat kucing, panda, koala, kelinci, marmut, hamster, berang-berang dan tupai yang kelihatanya menggemaskan. source : 38.media.tumblr.com Nonton penampilan idol group dan munsyid yang kece juga bikin pengen teriak sebetulnya. Tapi hey, teriaknya biar di dalam hati dan deg-degannya biar dilakukan jantung aja. Mesem-mesem masih waras lah ya... Berlaku juga untuk adegan film/drama yang heboh -able. source : s-media-cache-ak0.pinimg.com S...

source : s5.favim.com Ada berjuta macam karakter orang yang hidup di dunia ini. Tidak ada yang sempurna kecuali Ilahi Rabbi.Tapi kemudian ada diantaranya yang akan dapat melengkapi kepingan belahan diri. Dipilih. Mungkin itu akan menjadi takdir saya sebagai perempuan. Menunggu satu tubuh yang kekurangan sebuah rusuk yang barangkali itu ada pada saya kalau memang tidak sampai pada waktu urgennnya untuk menjemput. Siapa yang tau? ‘Gimana Allah aja’. Saya membatasi imajinasi saya agar tidak muluk-muluk, mempertimbangkan hasil pantulan diri saya di cermin. Sampai jumpa pada waktunya!

Awal niat saya bikin KKN Moment sebetulnya berharap bisa curhat tentang kegiatan tiap hari.. Sebetulnya desa yang saya tinggali tergolong 'modern' dengan keberadaan jaringan internet, saya aja yang malas menulis melulu.. Tapi beberapa cerita aktivitas KKN saya terceritakan di  Blog KKNM Desa Cibadak , barangkali ada  yang penasaran mau baca. Bikin mikir banget lah beberapa hari ini di desa walau sebetulnya gak terlalu banyak yang dilakukan.. Jadilah seperti bunglon yang merubah diri sesuai lingkungannya untuk bisa bertahan hidup, bukan mengutuk keadaan.  Jadilah omnivora, biar gak hararese makan.  Hidup mah peurih, tapi nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Dimana kamu bisa rasakan keringat mengucur, punggung pegal, baju berlumpur demi sesuau yang bisa kamu masak di dapur?  Taunya kita cuma cara mengunyah dan menyisakan remeh jatah tempat sampah.  Dimana kamu bisa merasakan ngobrol berjam-jam tanpa perlu mengetik dan kuota...

Beberapa ratus menit lalu saya baru menginjakkan kaki di Jatinangor. Kemarin memang semuanya sangat-sangat diluar prediksi. Rencananya setor muka sama Mbah pagi-pagi, berangkat sebelum zuhur biar sampai di Nangor sore. Kenyataannya, pagi Bogor hujan deras. Saya baru keluar rumah ukul setengah 10 dengan sedikit gerimis. Berangkat dari rumah Mbah ke terminal setelah sholat zuhur, dan ternyata bus Agramas Lebak Bulus belum sampai. Sekitar pukul dua siang bus Agra baru datang Sekitar pukul setengah empat saya baru sampai Pasar Jum'at Pukul empat bus Tasik-Lb.Bulus baru datang. Entah apa motivasi sopirnya sampe ngambil jalan lewat rute Subang-Lembang. Gils Pukul 22 baru sampai Cileunyi. Lalu saya jalan untuk menghindari angkot yang ngetem dan alhamdulillah ada angkot yang lewat setelah saya ada beberapa meter sebelum IPDN. Alhamdulillah Nangor aman Pukul 23 sampai kosan teman. Nunggu beberapa lama sambil ketok-ketok dan salam sampai akhirnya bisa masuk Pagi ini akan apel dan p...

Aku ingin mencarimu, tapi kita tidak berkepentingan. Mata kita tak pantas untuk saling bertemu. Apa yang kita bisa bicarakan dengan urusan yang tidak sejalan. Kita hanya bisa berangan. Tidak, tidak. Aku tidak merasa repot. Terimakasih sudah datang. Ku harap kamu selalu ingat hujan.