Masak Steik dan Kentang Goreng

Saat nonton video masak steik yang dimasak ala barat, saya suka penasaran kira-kira rasanya gimana ya makan daging setengah mateng yang cuma berbumbu garam dan lada... Secara di kita kan steik yang harganya terjangkau dan cenderung dipilih itu yang digoreng pake tepung. Seinget saya kayaknya pernah sih nyobain steik yang gak di goreng tepung.. tapi udah lupa rasanya dan dia masaknya well done.
Beberapa waktu lalu di rumah lagi ada daging yang kebetulan potongannya kayak steik tapi daging lokal. Karena bahannya lagi ada, saya mau coba buat untuk makan malam.

Daging mentah yang udah gak beku dilumuri garam, lada dan biji pala
 Bahan dan cara saya masak steiknya
- Daging entah bagian apa. Mungkin 100-200 gram. Beku, jadi ditaruh di suhu ruangan aja gak direndem air atau apa
Bumbu untuk 'ungkep' dagingnya
- Garam
- Lada putih (karena gak punya lada hitam) utuh yang digerus
- Biji pala. Saya serut pake parutan keju. Ga ada anjurannya sih, eksperimen aja.
Menurut video masak steiknya, cukup didiamkan 20 menit. Tapi karena saya nyiapin siang dan baru masak menjelang malam, jadilah terungkep hampir 4 jam
Ketika nge-pan-fry steiknya, saya pake
- Mentega. Anjurannya sih minyak zaitun dan butter, tapi lagi ga ada
- Bawang putih 3 siung digeprek
Goreng pake mentega tiap sisi 30 detik, lalu masukkan bawang putih, lanjut goreng sambil disiram-siram pake cairan mentega bawang tiap sisi 1 menit

Untuk jadi pendamping steiknya, saya bikin kentang goreng. Biasanya yang disajikan sama steik kan cuma kentang biasa yang digoreng, tapi saya buat kentang goreng yang kayak di restoran cepat saji. Bahan dan cara masaknya:
Kentang. Dikupas kulitnya, potong memanjang, lalu cuci. Rebus dengan bawang putih 3 siung yang digeprek plus garam sampai gak terlalu keras. Buang air rebusannya, taro di wadah untuk agak didinginin dan tabur tepung. Setelah gak panas, masukkan ke freezer sampai siap digoreng. Saat menggoreng kentang, saya suka aduk-aduk supaya cepet renyah luarnya dan saat diangkat setelah matang saringan minyaknya sambil saya goyang-goyang supaya minyaknya cepet turun dan udaranya kebuang disitu supaya gak cepet lembek lagi kentangnya. Gak tau sih itu teori darimana, but it works for me 😆

Voila! Maaf kurang menggugah selera fotonya karena yang motoin si Ma'da :(
Reviewnya... steiknya juicy dan berbumbu banget. Gak nyangka garam dan lada doang bisa bikin rasa segurih itu. Bisa dikunyah tapi agak lama... apalagi pas udah dingin jadi makin alot. Mungkin karena agak kelamaan ngegorengnya atau faktor dagingnya bukan yang khusus untuk steik apa gimana. Pastinya berlemak juga karena daging ketemu minyak. Lumayan lah untuk percobaan pertama.
Kalo kentang karena sudah saya praktikkan berkali-kali jadi enak aja... Pentingnya kentang direbus dulu itu buat bikin kentangnya lembut di dalam dan meresap bumbu, bawang dan garam yang bikin rasa gurih, tepung bikin renyahnya awet.

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Bahasa Prancis #1 : Kata Ganti Orang (Pronom Sujet)

Rasanya Kuliah di Sastra Perancis...

DELF A2 – Je l’ai passĂ©e!