Harry's Smile
Melihatnya diatas panggung dengan rambut pendek coklat keemasan bergelombang yang entah kearahmana ia menyisirnya membuatku gila. Entah dimana pula pikirannya saat memilih jumpsuit hijau cemara dan sepatu pantofel sebagai kostum. Gila.
Orang dibelakangnya sudah siap dengan instrumen musik masing-masing. Ia memegang tangkai standing mic dengan tangan kirinya dan meletakkan tangan kanannya diatas mikrofon. Tatapannya lurus ke arah penonton yang sedari tadi menggila --dengan definisi yang berbeda dengan si gila ber-jumpsuit hijau. Kelewat percaya diri bahwa bola mata itu terarah padanya padahal tentu saja Harry tidak sedang membidik satu wajah.
Bak buk buk bak! Suara drum dengan ritme cepat memulai intro lagu. Harry menarik nafas dan membuka mulutnya "Whoaaaa" Ia mengeluarkan suara bernada tinggi. Penonton bersorak.
***
Bulir keringat berjajar sepanjang garis batas rambut dan kening Harry. Ia mengusapnya perlahan dengan handuk yang kusiapkan di atas meja beserta sebotol air mineral. Air mineral yang biasa, seperti aku yang duduk di depannya.
Setelah menenggak 3/4 isi botol air tersebut, Harry menatapku tajam. Bibirnya yang tipis tertutup dan cenderung melengkung kebawah. 10 detik kemudian ia pergi kembali ke belakang panggung untuk bersiap naik kembali.
Kenapa selalu raut itu?
Orang dibelakangnya sudah siap dengan instrumen musik masing-masing. Ia memegang tangkai standing mic dengan tangan kirinya dan meletakkan tangan kanannya diatas mikrofon. Tatapannya lurus ke arah penonton yang sedari tadi menggila --dengan definisi yang berbeda dengan si gila ber-jumpsuit hijau. Kelewat percaya diri bahwa bola mata itu terarah padanya padahal tentu saja Harry tidak sedang membidik satu wajah.
Bak buk buk bak! Suara drum dengan ritme cepat memulai intro lagu. Harry menarik nafas dan membuka mulutnya "Whoaaaa" Ia mengeluarkan suara bernada tinggi. Penonton bersorak.
***
Bulir keringat berjajar sepanjang garis batas rambut dan kening Harry. Ia mengusapnya perlahan dengan handuk yang kusiapkan di atas meja beserta sebotol air mineral. Air mineral yang biasa, seperti aku yang duduk di depannya.
Setelah menenggak 3/4 isi botol air tersebut, Harry menatapku tajam. Bibirnya yang tipis tertutup dan cenderung melengkung kebawah. 10 detik kemudian ia pergi kembali ke belakang panggung untuk bersiap naik kembali.
Kenapa selalu raut itu?
Comments
Post a Comment