Apa-apa yang saya terima : 411 2016
Aksi 4 November telah berlalu. Syukron lillah, beritanya semua berjalan damai. Takbir menggema dimana-mana, pokoknya semua mengagungkan Allah tanpa terkecuali; menyertakan juga shodaqoh terbaiknya : logistik, waktu, penjagaan kebersihan, pengondusifan lapangan, dsb.
Saya belum mau berkomentar banyak, mengenai isu-isu yang beredar. Belum sampai beres tabayyunnya... Juga belum menanggapi sikap si Bapak RI 1 yang tipsen --si Bapak yang itumah emang suka ada-ada aja ge kzl.
Selagi saya juga tipsen, tidak ikut nimbrung sama saudara-saudara di Jakarta Jum'at lalu, alhamdulillah berita yang insyaallah terpercaya masuk dari grup-grup WhatsApp. Bismillah sebelumnya, mudah-mudahan postingan ini gak di blokir yang ngawasin jagat maya. Kadang saya merasa beruntung blog saya ini overrated :'D
Sumber beritanya saya dapat dari orang yang saya kenal, saya manggil beliau A Helmi. Seinget saya beliau update berita dari pagi, sekitar jam sembilan. Mendeskripsikan kondisi jalan yang sudah ramai, pelaksanaan sholat jum'at berjamaah di istiqlal, saya lupa kronologinya. Berikut ini yang saya simpan. Berikut penuturannya tanpa edit :
-Jakarta Update-
Saksi Fakta 'Insiden Penembakan Polisi kpd Demonstran':
Saksi: Helmi Al Djufri, S.Sy.
Pkl.14.00-20.30 WIB.
1. Setibanya massa di istana negara skitar Pkl.14.00 aksi berjalan baik,damai & tertib, semu krn dikomandoi oleh para Ulama & Habaib.
2. Massa memenuhi 2 jalur dpn istana negara
3. Sy sendiri berada dekat dgn mobil komando dr awal sampai insiden terjadi
4. Selama di sekitar istana tdk ada sinyal internet, entah apa penyebabnya
5. Sekitar Pkl.19.40 elemen mahasiswa bentrok dgn Polisi di pojok jalan yg memang jauh dr pantauan mobil komando
6. Tiba2 skitar pkl.19.50 Polisi menembak massa yg berada di jalur dpn RRI, sedangkan mobil komando & massa lainnya ada di sebrangnya
7. Secara membabi buta polisi menembak seluruh massa yg ada di dpn RRI selama kurang lebih 10 menit, dan Ulama menenangkan, dan massa yg ada di sebrang RRI dkt mobil komando ttap tertib & tdk ditembaki
8. Pd menit ke-15 dr ujung jalan tempat polisi menembaki elemen mahasiswa, Polisi menembaki jg gas air mata ke tengah2 massa yg ada dkt mobil komandi, dan secara membabi buta jg menembak gas air mata k tengah2 kerumuman massa dkt mobil komando
9. Gas air mata diarahkan k mobil komando dgn sengaja tp alhamdulillah tdk ada peluru yg nembus sampai k mobil komando
10. Tp, krn tembakan itu tdk henti2nya diluncurkan shingga asap gas air mata meracuni para Habaib & Ulama
11. Ust. Arifin Ilham pun hampir pingsan gara2 gas air mata, sy membantu mengawal Ust. Arifin Ilham k ambulan bersma laskar FPI
12. Banyak Habib yg jg keracunan yg dilarikan k ambulan, termasuk byk laskar & massa yg kena tembak di kaki & perutnya, sy mmbantu menggotong mreka brsama massa lainnya
13. Selama lebih dr 30 menit tembakan itu terus menghujani langit lokasi aksi damai
14. Aksi damai ini dinodai oleh Polisi, bahkan gas air matanya pun mengenai mobil truk polisi yg diparkir di pojok dpn gerbang monas sampi terbakar,.entah siapa yg membakarnya, apakah oknum polisi yg jd provokator atau massa (Allahu'alam) sy & komando di mobil terkejut tiba2 ada kebakaran 1 mobil. Tp entah bgaimana ada 1 mobil Polisi lg berbentuk jenis kijang tanpa badan yg terbakar krn diparkir tepat di samling truk polisi, mungkin krn rembetan api (Allahu'alam)
15. Lebih dr 30 menit kami ditembaki gas air mata & peluru karet, para Ulama & Habaib ttep menyuruh massa utk diam, duduk di tempat & tdk maju apalagi mundur,.krn rencana & tujuan aksi hasil syuro para Ulama & Habaib adalah menginap di dpn istana sampai JOKOWI menerima delegasi Ulama. Bahkan Habib Rizieq menasehati Polri agar berhenti menembaki massa & mahasiswa, tp nasehat & peringatan tsb diacuhkan sama sekali oleh Polri
16. Setelah lebih dr 30 mnit kami ditembaki, Panglima TNI & Kapolri menginstruksikan seluruh anggota Polri jgn menembak, tp instruksi itu ttap dihiraukan oleh anggota Polri, kami pun terus dihujani tembakan gas air mata & peluru karet
17. Alhamdulillah, sy bergabung brsama massa lainnya melindungi Habaib & Ulama di dpn mobil komando, siap mati syahid kl tertembak, kami merasa tenang di dpn para Ulama & Habaib walaupun suara tembakan gas air mata di depan mata kami. Kami hanya keracunan saja, tp msh hidup. Banyak massa lainnya yg dilarikan ke ambulan & RS krn tdk kuat racun gas air mata & peluru karet. Alhamdulillah tdk ada yg meninggal
18. Sesuai dgn rencana & tujuan aksi adalah DAMAI, hanya menuntut keadilan trhdp penista Agama (ahok borok kokok) para Habaib & Ulama ttep menyuruh kami utk tenang, tdk maju, tdk mundur, tdk melawan, dan akhirnya kami pun diperintahkan mundur dgn tertib, tenang & damai yg disuarakan dr mobil komando.
Sekian kejadian yg sebenarnya di istana negara "POLISI MENODAI AKSI DAMAI ULAMA & UMMAT MUSLIM SE INDONESIA"
-DPR MPR Update-
Pkl.00.20-03.50 WIB.
Sabtu, 5 Nov '16.
Live Report:
1. Setelah hampir 1 jam tim lobi dr GNPF MUI melobi pimpinan MPR & DPR, akhirnya pd pkl.01.00 lebih diinfokan bhwa pimpinan DPR MPR akan menerima 8 org delegasi Ulama
2. 8 org delegasi itu ialah: Habib M Rizieq Syihab, Ust. Bachtiar Natsir, KH. Mishbahun Anom, KH. Zaitun, Ust. Munarman, dan 3 org lainnya sy blm bs ingat
3. Rapat dgn pimpinan DPR & MPR berlangsung selama 2 jam lebih, mulai pkl.01.10-03.30 WIB.
4. Selama rapat brlgsung, kami peserta aksi istirahat, tidur di jalanan depan DPR sampai membludak membanjiri sebagian jalan tol
5. Kepadatan peserta aksi mulai dr restoran pulau 2 sampai pertigaan fly over menuju Slipi, silahkan diprediksikan saja brp jumlahnya
6. Pd sekitar Pkl.03.30, alhamdulillah 8 org delegasi bersama pimpinan DPR & MPR keluar dr gedung menuju mobil komando bersama2, disambut dgn riuhan sholawat dan takibir
7. Anggota DPR & MPR yg hadir naik ke mobil komando ialah: Zulkifli Hasan (Ketua MPR), Habib Abu Bakar Al Habsyi (Komisi III), Dasko (Ketua MKD), Muslihin (DPR), Hanafi Rais (DPR)
8. Habib Abu Bakar Al Habsyi yg pertama menyampaikan statement, kedua Pa Dasko (Ketua MKD), ketiga Zulkifli Hasan (Ketua MPR), kesemuanya memenuhi semua tuntutan peserta Aksi utk memenjarakan Ahok atas tindakan penistaan Al Quran
9. Pokok-pokok statement yg disampaikan td dr ketiga pimpinan DPR & MPR tsb adalah: a) hari senin 7 nov atau setelahnya, Komisi III akan memanggil Kapolri meminta pertanggungjawabannya atas penembakan kpd demonstran, b) DPR berjanji akan dgn serius mnegawasi & mengawal proses penegakkan hukum Ahok si penista Al Quran dgn memanggil Kapolri, c) proses hukum Ahok hrs dilakukan dgn secepat-cepatnya
10. Habib Rizieq menyampaikan bahwa Ahok akan diperiksa oleh Polri hari senin 7 nov. Proses hrs kita kawal, Ahok hrs ditahan, kl tdk ditahan tunggu instruksi selanjutnya
11. Sebagaimana yg disampaikan oleh Habib Rizieq sblm menutup aksi, beliau menyampaikan berdasarkan "laporan yg masuk ke Habib Rizieq bahwa ada sekitar 150 org yg terluka & dirawat di RS Budi Kemuliaan & sebagian di RSCM, dan 1 org meninggal dunia".
*Sebabnya blm diketahui,apakah akibat tertembak peluru karet atau keracunan gas air mata atau bentrokan fisik dgn Polisi (peristiwa, identitas & data blm diketahui secara pasti), semoga laporan meninggal dunianya Syahid ini tdk valid, aaaaamiiin.
12. Kemudian, aksi ditutup dgn sambutan dr Ketua GNPF MUI Ust. Bachtiar Natsir dgn statement inti "bahwa aksi damai kita berlangsung dgn maksimal walaupun kita ditekan, ditembaki, dipukul tp kita tdk membalas, kita tdk melawan, krn niat awal & tujuan kita adalah damai dan utk kemuliaan Islam". Habib Rizieq memperkuat statement Ust. Bachtiar Natsir bahwa "sebenernya kita bs saja melawan, perang, tp kita ini aksi damai, kita tdk boleh diadu domba melawan Polisi & TNI, mereka saudara kita jg, kita fokus pd kasus penistaan Al Quran oleh Ahok"
13. Aksi ditutup oleh Korlap Ust. Munarman (panglima) dgn mengatur rute kepulangan peserta aksi
14. DPR menyiapkan bus utk semua peserta aksi yg pulang di wilayah Jakarta dan berjanji menyiapkan bus yg akan pulang ke Sumatera dan Pulau Jawa. Semua ini sbg bentuk pemuliaan kpd rakyat Indonesia & ummat muslim yg sudah berjuang tulus ikhlas demi menegakkan kemuliaan Islam.
15. Sy pun lgs pulang naik motor, dan kebanyakan peserta aksi sholat subuh di dpn DPR.
Sekian update dr DPR.
Mohon utk disebarluaskan kpd masyarakat umum.
Ttd.
Helmi Al Djufri
KB PII Kota Bandung/ PJMI
Saya belum mau berkomentar banyak, mengenai isu-isu yang beredar. Belum sampai beres tabayyunnya... Juga belum menanggapi sikap si Bapak RI 1 yang tipsen --si Bapak yang itumah emang suka ada-ada aja ge kzl.
Selagi saya juga tipsen, tidak ikut nimbrung sama saudara-saudara di Jakarta Jum'at lalu, alhamdulillah berita yang insyaallah terpercaya masuk dari grup-grup WhatsApp. Bismillah sebelumnya, mudah-mudahan postingan ini gak di blokir yang ngawasin jagat maya. Kadang saya merasa beruntung blog saya ini overrated :'D
Sumber beritanya saya dapat dari orang yang saya kenal, saya manggil beliau A Helmi. Seinget saya beliau update berita dari pagi, sekitar jam sembilan. Mendeskripsikan kondisi jalan yang sudah ramai, pelaksanaan sholat jum'at berjamaah di istiqlal, saya lupa kronologinya. Berikut ini yang saya simpan. Berikut penuturannya tanpa edit :
-Jakarta Update-
Saksi Fakta 'Insiden Penembakan Polisi kpd Demonstran':
Saksi: Helmi Al Djufri, S.Sy.
Pkl.14.00-20.30 WIB.
1. Setibanya massa di istana negara skitar Pkl.14.00 aksi berjalan baik,damai & tertib, semu krn dikomandoi oleh para Ulama & Habaib.
2. Massa memenuhi 2 jalur dpn istana negara
3. Sy sendiri berada dekat dgn mobil komando dr awal sampai insiden terjadi
4. Selama di sekitar istana tdk ada sinyal internet, entah apa penyebabnya
5. Sekitar Pkl.19.40 elemen mahasiswa bentrok dgn Polisi di pojok jalan yg memang jauh dr pantauan mobil komando
6. Tiba2 skitar pkl.19.50 Polisi menembak massa yg berada di jalur dpn RRI, sedangkan mobil komando & massa lainnya ada di sebrangnya
7. Secara membabi buta polisi menembak seluruh massa yg ada di dpn RRI selama kurang lebih 10 menit, dan Ulama menenangkan, dan massa yg ada di sebrang RRI dkt mobil komando ttap tertib & tdk ditembaki
8. Pd menit ke-15 dr ujung jalan tempat polisi menembaki elemen mahasiswa, Polisi menembaki jg gas air mata ke tengah2 massa yg ada dkt mobil komandi, dan secara membabi buta jg menembak gas air mata k tengah2 kerumuman massa dkt mobil komando
9. Gas air mata diarahkan k mobil komando dgn sengaja tp alhamdulillah tdk ada peluru yg nembus sampai k mobil komando
10. Tp, krn tembakan itu tdk henti2nya diluncurkan shingga asap gas air mata meracuni para Habaib & Ulama
11. Ust. Arifin Ilham pun hampir pingsan gara2 gas air mata, sy membantu mengawal Ust. Arifin Ilham k ambulan bersma laskar FPI
12. Banyak Habib yg jg keracunan yg dilarikan k ambulan, termasuk byk laskar & massa yg kena tembak di kaki & perutnya, sy mmbantu menggotong mreka brsama massa lainnya
13. Selama lebih dr 30 menit tembakan itu terus menghujani langit lokasi aksi damai
14. Aksi damai ini dinodai oleh Polisi, bahkan gas air matanya pun mengenai mobil truk polisi yg diparkir di pojok dpn gerbang monas sampi terbakar,.entah siapa yg membakarnya, apakah oknum polisi yg jd provokator atau massa (Allahu'alam) sy & komando di mobil terkejut tiba2 ada kebakaran 1 mobil. Tp entah bgaimana ada 1 mobil Polisi lg berbentuk jenis kijang tanpa badan yg terbakar krn diparkir tepat di samling truk polisi, mungkin krn rembetan api (Allahu'alam)
15. Lebih dr 30 menit kami ditembaki gas air mata & peluru karet, para Ulama & Habaib ttep menyuruh massa utk diam, duduk di tempat & tdk maju apalagi mundur,.krn rencana & tujuan aksi hasil syuro para Ulama & Habaib adalah menginap di dpn istana sampai JOKOWI menerima delegasi Ulama. Bahkan Habib Rizieq menasehati Polri agar berhenti menembaki massa & mahasiswa, tp nasehat & peringatan tsb diacuhkan sama sekali oleh Polri
16. Setelah lebih dr 30 mnit kami ditembaki, Panglima TNI & Kapolri menginstruksikan seluruh anggota Polri jgn menembak, tp instruksi itu ttap dihiraukan oleh anggota Polri, kami pun terus dihujani tembakan gas air mata & peluru karet
17. Alhamdulillah, sy bergabung brsama massa lainnya melindungi Habaib & Ulama di dpn mobil komando, siap mati syahid kl tertembak, kami merasa tenang di dpn para Ulama & Habaib walaupun suara tembakan gas air mata di depan mata kami. Kami hanya keracunan saja, tp msh hidup. Banyak massa lainnya yg dilarikan ke ambulan & RS krn tdk kuat racun gas air mata & peluru karet. Alhamdulillah tdk ada yg meninggal
18. Sesuai dgn rencana & tujuan aksi adalah DAMAI, hanya menuntut keadilan trhdp penista Agama (ahok borok kokok) para Habaib & Ulama ttep menyuruh kami utk tenang, tdk maju, tdk mundur, tdk melawan, dan akhirnya kami pun diperintahkan mundur dgn tertib, tenang & damai yg disuarakan dr mobil komando.
Sekian kejadian yg sebenarnya di istana negara "POLISI MENODAI AKSI DAMAI ULAMA & UMMAT MUSLIM SE INDONESIA"
-DPR MPR Update-
Pkl.00.20-03.50 WIB.
Sabtu, 5 Nov '16.
Live Report:
1. Setelah hampir 1 jam tim lobi dr GNPF MUI melobi pimpinan MPR & DPR, akhirnya pd pkl.01.00 lebih diinfokan bhwa pimpinan DPR MPR akan menerima 8 org delegasi Ulama
2. 8 org delegasi itu ialah: Habib M Rizieq Syihab, Ust. Bachtiar Natsir, KH. Mishbahun Anom, KH. Zaitun, Ust. Munarman, dan 3 org lainnya sy blm bs ingat
3. Rapat dgn pimpinan DPR & MPR berlangsung selama 2 jam lebih, mulai pkl.01.10-03.30 WIB.
4. Selama rapat brlgsung, kami peserta aksi istirahat, tidur di jalanan depan DPR sampai membludak membanjiri sebagian jalan tol
5. Kepadatan peserta aksi mulai dr restoran pulau 2 sampai pertigaan fly over menuju Slipi, silahkan diprediksikan saja brp jumlahnya
6. Pd sekitar Pkl.03.30, alhamdulillah 8 org delegasi bersama pimpinan DPR & MPR keluar dr gedung menuju mobil komando bersama2, disambut dgn riuhan sholawat dan takibir
7. Anggota DPR & MPR yg hadir naik ke mobil komando ialah: Zulkifli Hasan (Ketua MPR), Habib Abu Bakar Al Habsyi (Komisi III), Dasko (Ketua MKD), Muslihin (DPR), Hanafi Rais (DPR)
8. Habib Abu Bakar Al Habsyi yg pertama menyampaikan statement, kedua Pa Dasko (Ketua MKD), ketiga Zulkifli Hasan (Ketua MPR), kesemuanya memenuhi semua tuntutan peserta Aksi utk memenjarakan Ahok atas tindakan penistaan Al Quran
9. Pokok-pokok statement yg disampaikan td dr ketiga pimpinan DPR & MPR tsb adalah: a) hari senin 7 nov atau setelahnya, Komisi III akan memanggil Kapolri meminta pertanggungjawabannya atas penembakan kpd demonstran, b) DPR berjanji akan dgn serius mnegawasi & mengawal proses penegakkan hukum Ahok si penista Al Quran dgn memanggil Kapolri, c) proses hukum Ahok hrs dilakukan dgn secepat-cepatnya
10. Habib Rizieq menyampaikan bahwa Ahok akan diperiksa oleh Polri hari senin 7 nov. Proses hrs kita kawal, Ahok hrs ditahan, kl tdk ditahan tunggu instruksi selanjutnya
11. Sebagaimana yg disampaikan oleh Habib Rizieq sblm menutup aksi, beliau menyampaikan berdasarkan "laporan yg masuk ke Habib Rizieq bahwa ada sekitar 150 org yg terluka & dirawat di RS Budi Kemuliaan & sebagian di RSCM, dan 1 org meninggal dunia".
*Sebabnya blm diketahui,apakah akibat tertembak peluru karet atau keracunan gas air mata atau bentrokan fisik dgn Polisi (peristiwa, identitas & data blm diketahui secara pasti), semoga laporan meninggal dunianya Syahid ini tdk valid, aaaaamiiin.
12. Kemudian, aksi ditutup dgn sambutan dr Ketua GNPF MUI Ust. Bachtiar Natsir dgn statement inti "bahwa aksi damai kita berlangsung dgn maksimal walaupun kita ditekan, ditembaki, dipukul tp kita tdk membalas, kita tdk melawan, krn niat awal & tujuan kita adalah damai dan utk kemuliaan Islam". Habib Rizieq memperkuat statement Ust. Bachtiar Natsir bahwa "sebenernya kita bs saja melawan, perang, tp kita ini aksi damai, kita tdk boleh diadu domba melawan Polisi & TNI, mereka saudara kita jg, kita fokus pd kasus penistaan Al Quran oleh Ahok"
13. Aksi ditutup oleh Korlap Ust. Munarman (panglima) dgn mengatur rute kepulangan peserta aksi
14. DPR menyiapkan bus utk semua peserta aksi yg pulang di wilayah Jakarta dan berjanji menyiapkan bus yg akan pulang ke Sumatera dan Pulau Jawa. Semua ini sbg bentuk pemuliaan kpd rakyat Indonesia & ummat muslim yg sudah berjuang tulus ikhlas demi menegakkan kemuliaan Islam.
15. Sy pun lgs pulang naik motor, dan kebanyakan peserta aksi sholat subuh di dpn DPR.
Sekian update dr DPR.
Mohon utk disebarluaskan kpd masyarakat umum.
Ttd.
Helmi Al Djufri
KB PII Kota Bandung/ PJMI
Comments
Post a Comment