?

“Aku hanya menjalani hidup. Bukannya aku tidak belajar dari kesalahan masa lalu, apalagi mencoba merencanakan sesuatu. Aku membiarkannya mengalir saja. Tak ada juga yang bisa memaksa atau melarang ini, bukan?”
Bisa ya, bisa tidak. Aku tetap tak terlalu bisa menyetujui pernyataannya.
“Bagaimana denganmu?”
“Yah... Aku sih, bagaimana prasangkamu saja. Cukup jelas.”








Dia.. Tidak jauh, tapi rasanya tak terjangkau.








Aku tidak pernah mengunci pintu. Hanya saja, untuk bisa masuk, harus bisa membuka pagar terlebih dahulu. Gembok pagar ini entah seberapa kuat, terlalu misterius. Ada kombinasi nomor kode yang harus tersusun dengan benar. Aku sendiri tak tahu berapa digitnya, jadi jangan tanya aku.









Masing-masing mereka pertanyaan dalam pikiran. Tapi tak melontarkannya. Kunci jawaban seperti ini tak ada yang menjualnya, karena tidak akan masuk juga dalam ujian negara. Ini adalah ujian hidup. Bagaimana kemudian yang berhasil tanpa tersakiti yang lulus. Eh bukan, yang walaupun sakit tetap siap menjalani ujian tingkat selanjutnya. Sebelum akhirnya mati. Mati yang bukan sekedar harus dikubur jasadnya.

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Bahasa Prancis #1 : Kata Ganti Orang (Pronom Sujet)

Rasanya Kuliah di Sastra Perancis...

DELF A2 – Je l’ai passée!