Je ne peux pas lire
Gila bagaimana kita bisa menyukai sesuatu yang bahkan belum
kita mengerti. Band Jepang ‘Sekai No Owari’ yang baru-baru ini saya ikuti
perkembangannya, saya tidak tahu sejauh mana ketenaran mereka di negara
asalnya, tapi mereka punya single
yang bekerjasama dengan Owl City, pasti mereka hebat.
Saya jadi sedikit memahami masalah industri musik dari
mereka yang mengawali karir sebagai band indie, saya menyukai mereka yang
menggabungkan banyak unsur dan instrumen yang buat saya tidak biasa dan cerdas
sekali, tapi saya tidak sepenuhnya mengetahui apa yang mereka nyanyikan.
Saya buta huruf!
Sebenarnya tidak hanya Jepang; Rusia, Korea, India,
Thailand, termasuk aksara Sunda --yang saya merupakan bagian dari suku
tersebut-- saya belum tahu cara membaca tulisannya. Selain huruf alfabet latin, saya hanya memahami
huruf hijaiyah. Ya, cukup patut disyukuri.
Begini barangkali nasib orang yang tidak bisa membaca. Hanya
mencoba memahami bahasa-bahasa lisan dan ekspresinya. Saya sempat berpikir,
apakah suku bangsa yang menggunakan aksara khusus memiliki kecerdasan yang
tinggi? Kebudayaan yang luhur, sudah pasti. Sisanya masih saya cari jawabannya.
Nasib orang yang bisa membaca, mungkin tergantung bagaimana ia membaca. Mereka bisa terbebani pasal pengamalan dari apa yang telah ia baca, terbebani informasi yang bisa jadi hanya mengganggu pikirannya, bahkan terbebani inspirasi yang meluap.
Membaca, dapat atau tidak. Hidup rasanya tidak pernah sama.
Kak aku mau kuliah di sasper unpad tahun ini inshaallah. Sudah daftar snmptn dan mungkin bakal coba sbmptn juga. Ka aku boleh minta contact person ga buat nanya2 ? Rencananya minggun2 ini aku mau survey ke unpad tapi gapunya kenalan disana if u could help me :) email ku di qiya.gook@gmail.com would love to hear from u soon kak makasih banyak
ReplyDeleteWaah mudah-mudahan Qiya lolos yaa SNMPTN/SBMTNnya.. Mudah-mudahan nanti aku bisa membantu. Terimakasih kembali Qiya :)
Delete