Brain Explotion #1
Bagi saya seorang omnivora, pertanyaan "udah makan?" adalah pertanyaan yang rumit. Lebih rumit daripada "kapan nikah?". Masalahnya, yang dimaksud 'sudah'nya itu kapan? Saya hampir selalu makan. Bagi saya secuil roti atau semangkuk mie juga makan; tidak seperti kebanyakan orang indonesia yang memaksudkan makan dengan sepiring nasi dan teman-teman. Pertanyaan "udah makan" yang disambut dengan "belum" biasanya akan berujung pada ajakan makan yang membahagiakan --tapi tergantung siapa yang ngajak, sih.. wkwk-- : sebuah rejeki yang pantang ditolak. Tapi masa tiap ketemu dia belum makan mulu :( kasian amat :((( Kalo pertanyaannya diganti : "mau makan gak?" Konteksnya membicarakan waktu present, dan pilihannya mau apa enggak, saya rasa lebih enak daripada "udah makan belum?" yang konteksnya bisa jadi untuk waktu lampau dan multitafsir apakah sekedar nanya atau kode ngajak makan. Eh tapi kayaknya lebih enak pertanyaan ...