Mind-Gravity

...
Trish tidak tahu ke mana arah percakapan ini, tapi dia menyukai apa yang
didengarnya. "Jadi, marilah kita bicara secara hipotetis," ujar Katherine, seraya
membuang butiran pasir itu. "Bagaimana jika saya katakan bahwa pikiran... gagasan
mungil apa pun yang terbentuk di dalam benak Anda... sesungguhnya punya massa?
Bagaimana jika saya katakan bahwa pikiran adalah suatu benda nyata, entitas
terukur, dengan massa terukur? Massa yang sangat kecil, tentu saja, tapi bisa
disebut massa juga. Apa implikasinya?"
"Bicara secara hipotetis? Wah, implikasinya yang nyata adalah... jika pikiran
punya massa, pikiran mengeluarkan gravitasi dan bisa menarik benda-benda ke
arahnya."
Katherine tersenyum. "Bagus. Kini kita kembangkan ide itu selangkah lebih
jauh. Apa yang terjadi jika banyak orang mulai memfokuskan diri pada pikiran yang
sama? Semua kejadian pikiran yang sama itu mulai bergabung menjadi satu, dan
massa kumulatif pikiran ini mulai bertambah. Dan karenanya, gravitasinya
bertambah."
"Oke."
"Artinya... jika ada cukup banyak orang yang mulai memikirkan hal yang sama,
daya gravitasi pikiran itu menjadi nyata... dan mengeluarkan kekuatan yang
sesungguhnya," Katherine mengedipkan sebelah mata. "Dan hal itu bisa memiliki
efek terukur di dalam dunia fisik kita." (The Lost Symbol, Dan Brown)

***

Dia mengambil kursi dihadapanku. Mengarahkan wajahnya pada mukaku dan bertanya “Apakah kamu memiliki seorang lelaki yang diam-diam kau sapa dalam doamu?”.

Rautnya begitu serius sehingga aku bingung reaksi apa yang harus aku munculkan.

Karena aku merasa dia tidak perlu tahu.

“Tentu saja... Tidak.”

Ya, biar saja ini tidak diketahui. Asalkan massa pikiranku cukup kuat, barangkali hal ini bisa memiliki efek terukur dalam dunia fisikku.

Comments

Popular posts from this blog

Belajar Bahasa Prancis #1 : Kata Ganti Orang (Pronom Sujet)

Rasanya Kuliah di Sastra Perancis...

DELF A2 – Je l’ai passée!