Nonton Cinta Laki-laki Biasa

Jum'at kemarin (02/12/2016) alhamdulillah ada tawaran nonton gratis film Cinta Laki-laki Biasa dari FLP Jatinangor. Saya yang batal berangkat aksi 212 (hiks) mengambil kesempatan emas nobar sama teman-teman di 21 Jatos.


Saya belum baca karya aslinya yang berupa cerpen, novelnya juga belum. jadi saya gak menaruh banyak ekspektasi mengenai cerita ini. Kesan pertama sebelum nonton... Saya agak penasaran seberapa 'biasa'nya cinta lelaki ini, siapa juga si lelaki yang cintanya biasa itu, dan kenapa harus 'biasa' sementara sekarang ini lagi ngehitsnya Kesempurnaan Cinta~

Maaf ya sebelumnya kalo spoiler he.

Pemainnya ada Velove Vexia sebagai Nania, mahasiswi jurusan arsitektur yang magang di proyek pembangunan rumah sederhana yang dimentori Kang Rafli yang diperankan oleh Deva Mahendra. Keluarga Nania itu kaya, tiga kakak perempuannya sudah menikah dengan laki-laki yang berada juga. Sebagai anak bungsu yang belum menikah, keluarganya nyoba untuk ngejodohin dia dengan mahasiswa kedokteran di Jerman spesialis otak dan syaraf yang namanya Tio, diperankan oleh Nino Fernandez; tapi akhirnya (tengahnya deng) Nania menikahnya sama Rafli yang sholeh, sederhana, mandiri dan 'antik'. Rafli nge-ta'aruf-in dia duluan setelah dua tahun sejak magang dan hari wisudanya gak pernah ketemu.

Ujian-ujian masalah restu keluarga dan ekonomi saat pra nikah dan awal menjalani rumah tangga ditambah dengan kecelakaan yang menimpa Nania yang bikin dia hilang ingatan. Kasian banget deh, cobaan berat buat Kang Rafli... Rasanya ingin menghapus air matanya #eits

Skip skip biar gak nambah spoiler.

Banyak ibrah yang terkandung di film ini : proses hijrah, banyak bersyukur dan ibadah, kiat mencari jodoh sampe bagaimana mempertahankan keluarga ditengah ujian supaya tetap sakinah. Bahwasannya kebahagiaan itu mesti pake materi juga (realistis lahyaa udah mau 2017) tapi bukan hanya kuantitasnya, tapi kualitas si harta itu yang berasal dari rejeki halal dan baik tentunya.

Sedia tisu atau apapun yang bisa dipake ngelap sebelum nonton! Bener-bener emosional dan bikin baper.

After the movie. Alhamdulillah mata sembabnya gak jelas di kamera hahaha (dok. Miya)
Yuk yang belum nonton segera ke bioskop selama masih tayang untuk mendukung produksi film positif! Kalo dibandingkan Assalamu'alaikum Beijing dan Hijab Traveller - Love Sparks in Korea, saya lebih suka film ini. Selain ceritanya bagus, settingnya di Indonesia yang bikin lebih enak dicerna ketimbang nonton pemain Indonesia yang akting jadi orang luar negri. Tapi, bohong banget sih ini kalo dibilang ceritanya tentang laki-laki biasa. Bohong!

Typo tuh, bukan Nania... Harusnya Azkia wkwk (source : facebook page Asma Nadia)

Comments

  1. mantep pisan az.
    nih kata kang rafli, "kebahagiaan terlalu sempit jika hanya dimaknai dengan materi". bener pisan.

    harusnya "ima" tuh bukan "nania". wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mantap dongs, Ma!
      Wah masyaallah inget aje nih nempel ya kata-kata Kang Rafli..

      Kang Rafli menembak Ima.. Menggunakan pistol berisi peluru? Wkwk

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Belajar Bahasa Prancis #1 : Kata Ganti Orang (Pronom Sujet)

Rasanya Kuliah di Sastra Perancis...

DELF A2 – Je l’ai passée!