Makanan Prancis yang Pernah Saya Makan

Baru-baru ini saya ikut seminar gastronomi Prancis yang diselenggarakan di kampus saya yang bekerjasama dengan salah satu akademi pariwisata di Bandung dan IFI tentunya.. C’est genial! Acaranya meliputi presentasi tentang apa itu gastronomi, kebiasaan dan table manner Prancis, atelier cuisinier (demo masak), dan yang paling ditunggu : degustasion!

Makanan Prancis yang udah banyak banget beredar dan ngetren di Indonesia kebanyakan roti dan pastry, macam baguette, croissant, dan macaron. Dan di une journee de la gastronomie kemarin, saya nyoba quiche lorraine, mille-feuille, opéra, paris brest, canapé dan taboulet.

TARTINE

Pernah denger tartine? Ini adalah roti dengan mentega dan selai stoberi/jeruk/arbei yang biasanya dimakan pas petit-dejeuner. Kebiasaan orang Eropa khususnya Prancis untuk sarapan makan makanan yang bagi orang Indonesia mah sekedar cemilan heuheu. Dulu waktu masih tinggal dirumah, makan roti selai pake mentega itu aneh. Biasanya roti plus mentega itu untuk ditambah meises atau gula, kalo mau pake selai atau susu kental manis rasanya gimanaa gitu kalo di-mentega-in dulu; kecuali rotinya mau dibakar. Tapi setelah nyoba tartine, enak juga, karena si menteganya menjadikan selainya jadi ga terlalu manis... Coba deh!

CROISSANT

Cara bacanya ‘krhoasong/krhoasang’ ya, bukan ‘kroisan’... Saya sempat canggung waktu nyoba jajan sarapan di “DD”, mbaknya campur-campur nyebut menunya dengan bahasa Indonesia dan Inggris yang pelafalannya tidak dipentingkan. Sebagai orang yang menanamkan prinsip: mesti terdengar seperti penutur aslinya saat berbicara bahasa asing/bahasa daerah, saya menyayangkan kebiasaan orang Indonesia yang males ngucap seperti pelafal asli, dan pas dikasih tau cara mengucap yang benarnya malah ngeyel “da aku mah orang Indonesia/(suatu daerah) atuh, ga usah sok-sok-an bule lah”. Huft.

Kembali ke makanan. Croissant itu asalnya dari kata apaa gitu yang artinya sabit. Adonannya dari pastry, jadi berlapis tipis-tipis gitu dan bentuknya seperti kerang-sabit. Seperti yang udah dijelaskan diatas, ini biasa dijadikan makanan untuk sarapan. Pertama kali makan croissant, enak dan suka banget tapi terlalu banyak remahnya, jadi saya agak kesulitan untuk makan ini secara cantik hehe. Sekarang udah ada inovasi baru: cronut (croissant doughnut) yang adonannya sama dengan croissant pada umumnya tapi bentuknya beda.

BAGUETTE

Roti panjang yang keras dan kayanya asik banget buat dipake ngegebuk orang (eh). Biasa disebut juga ‘roti ketek’ karena setelah dibeli dari boulangerie (toko roti), cara bawanya diselipin diantara tangan dan badan yang kalo nyelipinnya terlalu atas, otomatis akan menyentuh ketiak kita (ehmm).

Pertama makan baguette, anyep rasanya kalo dimakan tanpa apa-apa. Kulit luarnya kering dan keras, jadi mesti diperlakukan spesial saat motong kalo ga mau itu roti hancur semua. Di toko roti atau swalayan banyak dijual versi kering yang udah dipanggang pake mentega, bawang putih dan peterseli dan bagi saya memang lebih enak begitu karena ga usah capek motong lagi hehe.

Mille-feuille dan Quiche lorraine

QUICHE LORRAINE

Dibacanya ‘kich lorhen’. Ini semacam pie asin gitu, kulit pie yang dikasih topping adonan sesuatu yang ditambah daging, bayam, zaitun dan jamur (kalo ga salah makan hehe). Di Prancis banyak jenis quiche yang berbeda dari setiap daerahnya. Pertama kali makan quiche, ya kaya makan pie asin aja. Agak merasa ada sesusatu yang kurang gitu.. Entah quichenya kurang asin, atau karena quichenya udah dingin.

MILLE-FEUILLE

Dibacanya ‘mil-feuy’. Pastry-krim-pastry-krim-pastry-krim-pastry- topping dari krim, gula, buah atau coklat. Salah satu yang saya idamkan benget karena pernah liat cara bikinnya di Master Chef. Pertama kali makan ini, tidak sesuai dengan ekspektasi saya kerena pastrynya entah terlalu tebal, kurang garing atau terlalu basah, jadi agak keras waktu dipotong pakai sendok. Tapi enak, krimnya lembut dan toppingnya gula halus; jadi manis-manis dingin gitu.

Opera dan Paris brest

OPÉRA

Saya kira ini akan mirip seperti tiramisu, karena kue ini terdiri dari lapisan kue, krim coklat dan krim kopi, jadi saya ga terlalu penasaran. Tapi ternyata pemirsa, ini enak banget! Coklatnya lebih dominan. By the way,kalo mau searching tentang kue ini di google, keywordnya ‘opéra gateau’.

PARIS BREST

Kelihatannya ini semacam donat yang dibelah dan dikasih krim. Katanya, sejarahnya ini dibuat dalam rangka Tour de France, bentuknya bulat seperti roda sepeda. Pertama kali makan ini rasanya enak banget. Tekstur kuenya terlalu ringan kalo disebut roti tapi terlalu lembut dan lembab juga kalau disebut soes; saya ga tau cara bikinnya jadi entah ini saya benar atau salah hehe. Krimnya enak, dan taburan almond diatasnya bikin sensasi gurih renyah asik gitu.

Canape dan Quiche lorraine

CANAPÉ

Awalnya saya bingung kok ada canapé dan mengira kalau itu typo dan seharusnya canelé karena canapé yang saya tau artinya sofa. Ternyata memang benar ada makanan yang namanya canapé..

Kalo gasalah liat di internet, basenya pastry atau roti dan dikasih topping asin atau manis. Canapé yang saya makan itu yang versi asinnya, kalo dilihat dari bahannya barangkali semacam sandwich yang ga ditumpuk; roti, saus/krim gurih yang saya ga tau apa namanya, selada, timun, daging olah dan keju. Tampilannya cantik banget, tapi karena familiar dengan bahannya saya kira akan biasa aja rasanya, ternyata enak banget...

Taboulet

TABOULET

Ini katanya makanan asal lebanon yang sudah ter-Prancis-isasi (aduh lupa maaf istilahnya apa). Di seminar gastronomie kemarin dipraktikkan cara masaknya. Cara masaknya gampang, tapi bahannya yang agak mahal dan jarang: couscous, timun, tomat, paprika, zaitun, bawang merah, daun mint, peterseli/seledri, air jeruk lemon, minyak zaitun, air bening matang, garam.

Couscous itu semacam bubuk gandum olahan (bukan oatmeal), bahan yang paling mahal dan jarang ada di Indonesia. Rasanya kalo disamain dengan makanan Indonesia mah kaya tiwul gitu kali ya... Tapi lebih ‘pera’ (alah apalah istilahnya, yang jelas ga pulen, ga lembut gitu). Taboulet dimakan untuk entrée, paling mantap disajikan dingin di musim panas. Saya pernah liat makanan ini di salah satu channel youtube langganan saya, dan itu udah dikemas siap makan. Katanya rasanya enak.

Cara masaknya :

• Tomat, timun, paprika dipotong kotak kecil-kecil
• Zaitun, daun mint, seledri/peterseli, bawang merah dicincang
• Campur sayuran, couscous, minyak zaitun, air jeruk, air bening dan garam, tutup mangkuk dengan plastik wrapping 30 menit sampai couscousnya mengembang
• Bisa dicampur ayam, daging, ikan thon, dan apapun. Tapi kayanya ga enak kalo dicampur nasi.

Rasanya segar, suka banget deh, tapi kayanya eneg juga kalau makannya kebanyakan hehe. Fungsi tomat dan air lemon itu untuk mematangkan si couscousnya, jadi tomatnya agak dibanyakin. Tadinya saya mau nanya bisa apa engga kalo kita skip zaitun dan mint karena agak susah dan alasan lainnya, tapi ternyata jawabannya saya dapatkan dari kesimpulan sendiri: zaitun dan mint itu enak banget, bisa aja sih kayanya kalo ga kita pake juga, tapi kurang mantap.

C’est tout! Sejauh ini baru segitu makanan Prancis yang pernah saya makan, nanti kalo saya dapet rejeki lagi untuk makan makanan Prancis (atau lain-lain) insyaa Allah saya share lagi. Salut!