Banyak Hal Sebelum Ikhlas; Don't Goshob, Please!
Sebutlah bahwa saat ini kita sedang berniaga dengan Allah, semua keluarga dalam suka maupun duka. tapi kadang adahal kecil yang sering mengganjal di hati saya. Naudzubillah min dzaalik. Semoga kedepannya saya bisa memperbaikinya.
Saat dipaksa untuk bersepakat atas hal yang belum bisa dipastikan kemaslahatannya, sendal jepit berkelana entah kemana dan dengan siapa, air di botol kosong dalam sekali teguk, baterai laptop yang baru dicharge sudah minta dicharge lagi, mukena yang tercecer, entah oleh siapa. Disitu kadang saya merasa sedih.
Saya mempersiapkan untuk membawa barang sedetil mungkin ketika bepergian tak lain agar mempermudah urusan saya. Mulai dari pakaian, alat mandi, alat sholat, obat dan vitamin, barang penunjang gadget seperti charger, headset, kabel data, powerbank, gunting, tempat minum, dan lain sebagainya. Bukankah kalian juga begitu? Kalaupun tidak, lalu kalian mesti menggunakan milik orang, setidaknya BILANG DULU. Saya pribadi adalah orang yang mau saja meminjamkan atau memberi apapun asal orangnya bilang dulu dengan cara yang baik dan menjamin kembalinya barang dengan baik jika itu berupa pinjaman. Atau kalaupun barang saya dipinjam tanpa izin, kalau saya belum perlu silakan saja. kalu sedang perlu, ya beda lagi
Mari memperbaiki pola hablumminannas kita, jangan sampai hal sesepele ini menjegal langkah kita menuju surga :)
Saat dipaksa untuk bersepakat atas hal yang belum bisa dipastikan kemaslahatannya, sendal jepit berkelana entah kemana dan dengan siapa, air di botol kosong dalam sekali teguk, baterai laptop yang baru dicharge sudah minta dicharge lagi, mukena yang tercecer, entah oleh siapa. Disitu kadang saya merasa sedih.
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqoroh : 188)
“Tidak halal harta seseorang kecuali dengan kerelaan hatinya” (Sunan Daruquthni, no.2885)
Saya mempersiapkan untuk membawa barang sedetil mungkin ketika bepergian tak lain agar mempermudah urusan saya. Mulai dari pakaian, alat mandi, alat sholat, obat dan vitamin, barang penunjang gadget seperti charger, headset, kabel data, powerbank, gunting, tempat minum, dan lain sebagainya. Bukankah kalian juga begitu? Kalaupun tidak, lalu kalian mesti menggunakan milik orang, setidaknya BILANG DULU. Saya pribadi adalah orang yang mau saja meminjamkan atau memberi apapun asal orangnya bilang dulu dengan cara yang baik dan menjamin kembalinya barang dengan baik jika itu berupa pinjaman. Atau kalaupun barang saya dipinjam tanpa izin, kalau saya belum perlu silakan saja. kalu sedang perlu, ya beda lagi
Mari memperbaiki pola hablumminannas kita, jangan sampai hal sesepele ini menjegal langkah kita menuju surga :)
Comments
Post a Comment