Salahkah Bila Diriku Suka FIlm/Drama Korea?
Gak sedikit orang yang benghabiskan jam-jam dalam hidupnya cuma buat mantengin ber-episode-episode drama korea sampe lupa waktu. Gak sedikit juga yang nganggap para pecandu k-drama itu... apa ya bahasanya? Mungkin bisa tergambarkan dengan kata "ih".
Saya termasuk penonton hampir segala genre film (pengecualian: horor) dan dari berbagai macam latar negara. Termasuk Korea.
Awalnya saya juga mungkin termasuk "ih"-ers, kemudian beralih menjadi penikmat juga. Bukan pecandu. Kok bisa?
Drama yang diputar di tv dulu-dulu such as BBF (Boys Before Flowers) yang sebenernya klise, kebanyakan dramanya dan katanya jiplakan dari Jepang saya tonton juga karena dari situ kita tau kehidupan borjunya orang Korea dan kehirupan orang kasiannya. Yaa walau kadang geli liat romancenya.
Semakin kesini genre drama korea selain romance dan sejarah makin berkembang dan seru semacam drama action City Hunter dan horor Master's Sun... Ada juga Heartstring yang ceritanya tentang musik tradisional vs band, dan akhir-akhir ini juga ada yang temanya kedokteran, psikologi dan jurnalisme.
Mereka berevolusi brow... Ga kaya Indonesia yang ceritanya masih sering jiplak negara lain ditambah gaya berlebihan yang bikin para orangtua mesti khawatir diikuti sama anak-anaknya (tapi menurut saya Preman Pensiun mendingan lah..)
Sebenernya kembali ke selera sih... Sepinter-pinternya kita juga dalam memilih dan mengomentari tontonan yang ada.
Awalnya saya juga mungkin termasuk "ih"-ers, kemudian beralih menjadi penikmat juga. Bukan pecandu. Kok bisa?
Drama yang diputar di tv dulu-dulu such as BBF (Boys Before Flowers) yang sebenernya klise, kebanyakan dramanya dan katanya jiplakan dari Jepang saya tonton juga karena dari situ kita tau kehidupan borjunya orang Korea dan kehirupan orang kasiannya. Yaa walau kadang geli liat romancenya.
Semakin kesini genre drama korea selain romance dan sejarah makin berkembang dan seru semacam drama action City Hunter dan horor Master's Sun... Ada juga Heartstring yang ceritanya tentang musik tradisional vs band, dan akhir-akhir ini juga ada yang temanya kedokteran, psikologi dan jurnalisme.
Mereka berevolusi brow... Ga kaya Indonesia yang ceritanya masih sering jiplak negara lain ditambah gaya berlebihan yang bikin para orangtua mesti khawatir diikuti sama anak-anaknya (tapi menurut saya Preman Pensiun mendingan lah..)
Sebenernya kembali ke selera sih... Sepinter-pinternya kita juga dalam memilih dan mengomentari tontonan yang ada.
Comments
Post a Comment